SEDAYU FEST : Mengangkat Nama Baik Sekolah Melalui Kegiatan Positif
Dalam rangka
memperingati ulangtahun SMAN 1 Sedayu, OSIS Sedayu menyelenggarakan beberapa
serangkaian kegiatan. Tidak tanggung-tanggung, kegiatan ini melibatkan seluruh
pengurus osis dan melibatkan masyarakat sekitar. Zuhdan Khairullah (17), selaku
ketua OSIS SMAN 1 Sedayu membenarkan. Zuhdan menceritakan ada beberapa kegiatan,
diantarannya lanjutan kegiatan tahun lalu.
Kegiatan tahunan Sedayu Fest ada bakti sosial, donor darah, Stabiyota cup, pensi sekolah dan Sedayu party. Maka di tahun 2019 ada kelas meeting, kamayu dan kirab. Zuhdan pun memaparkan bahwa Sedayu Parti ini adalah kegiatan yang ditunggu-tunggu pelajar SMAN 1 Sedayu. Bisa dibilang acara sekolah tahunan terbesar, sekaligus sebagai ajang pentas seni. Misalnya saat pentas seni digelar, pihaknya mengundang dari luar dan menampilkan pentas seni per kelas.
Zuhdan juga
memaparkan pentas seni yang ditampilkan tidak hanya band kelas, tetapi juga ada
pertunjukan dari kelas lain seperti tari piring. Tidak hanya pentas seni yang
identik kesenangan sendiri, mereka juga melakukan aksi bakti sosial.
Zuhdan pun menceritakan
ada hal unik perayaan ulang tahun SMAN 1 Sedayu kali ini. Jika tahun lalu
pihaknya baru melakukan pawai mengelilingi kelurahan Kemusuk. Maka tahun ini
kedepannya juga akan ada kejutan lain, tentunya masih rahasia.
Respons
masyarakat sangat luar biasa dan positif. Ia juga menceritakan hal menarik saat
pawai berlangsung, dimana pada waktu melewati Museum Soeharto banyak turis
asing yang antusias melihat pawai. Tampak mereka sangat antusias dan memfoto.
Sebagai bentuk keramahan, ada satu kelas yang membawa gunungan berisi snak
jajanan pasar, sengaja dibagi-bagikan kepada turis tersebut.
Sebagai ketua
OSIS SMAN 1 Sedayu, Zuhdan memiliki tanggungjawab besar, yaitu mengangkat nama
baik sekolah. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan ivent yang positif
dan syukur melibatkan masyarakat sekitar. Kegiatan besar yang melibatkan luar SMAN
1 Sedayu adalah lomba badminton. Setidaknya ajang kejuaraan lomba badminton ini
diikuti oleh lima kabupaten, yaitu Gunungkidul, Bantul, Sleman, Kulonprogo dan
Kota Jogja itu sendiri. Semua kegiatan berjalan lancar.
Tujuan
kegiatan tahunan ini dilatabelakangi oleh Ingin mengangkat nama sekolah.
Terlepas dari tujuan utama, Zuhdan pun menyadari bahwa kesadaran diri sendiri
dan kesadaran tim itu yang lebih penting. Karena setiap kegiatan yang dibuat
tidak selamanya mendapatkan pengakuan dan penghargaan, pasti ada yang setuju
dan tidak setuju, yang harus diterima dengan kesiapan. Penilaian dari pihak
luar sana dengan lapang dada.
Adapun tujuan lain yang diharapkan Zuhdan dari kegiatan tahunan ini, yaitu dapat meningkatkan kreativitas. “Tujuannya adalah mengembangkan bakat siswa dibidang olahraga, seni dan budaya. Serta memperkenalkan kreativitas siswa-siswi sedayu ke masyarakat luas,” imbuhnya. Ia pun juga menyampaikan bahwa acara ini sebagai ajang latihan dan memupuk kreativitas dan siswa menjadi lebih senang terhadap budaya Indonesia. (Elisa)
Dipublikasikan Tabloid BIAS, Edisi 1, 2019
acara yang kreatif nih....perlu dicontoh sekolah lain!
ReplyDelete