Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini : Mengajak Pembaca Untuk Sambat Sebentar
Format : Full Colour, Hardcover
Jumlah Halaman : 164 halaman
ISBN : 978-602-1318-91-1
Penulis : Mas Aik
Tahun Terbit : Maret 2019
Tahun 2019 generasi muda seolah sedang tren buku berilustrasi dengan sedikit tulisan. Dari akhir 2018 hingga pertengahan 2019 sudah sekitar tiga buku dengan genre sama rilis. Setelah mendulang sukses pada buku "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" karya Marchella FP yang sempat hits melalui media sosial instagram karena quotes motivasinya, kini hadir pula saingannya dengan isi yang berkebalikan. Judulnya "Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini".
Jika membaca sekilas dari judulnya tampak sama namun jelas berbeda dari konten yang disajikan. Ibaratnya pembaca disuguhi oleh dua sisi magnet, buku "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" merupakan kutub positif, sementara buku "Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini" kebalikannya. Isinya lebih jenaka dan mengandung unsur keluhan sehari-hari sebagai manusia.
Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini (NKSTHI) merupakan salah satu terbitan dari Buku Mojok yang ditulis oleh Mas Aik. Dirilis pada awal tahun 2019 buku ini cukup mencuri perhatian karena isinya yang berkembalikan dengan sahabatnya "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini". Meski begitu, konsep konten yang disajikan dalam buku ini cukup menarik. Mas Aik sebagai penulisnya pun memang mengakui jika ia terispirasi dari buku NKCTHI karya Marcella. Jika kita biasa melihat buku atau novel dengan tulisan yang padat, pada buku NKSTHI pembaca lebih disuguhkan dengan tulisan bergambar dengan font yang enak dibaca. Apalagi dengan cover hardcover dengan warna hijau tosca yang cukup menarik untuk segera ingin dibaca.
Soal isi buku, memang NKSTHI bukan merupakan buku cerita bersambung layaknya novel. Pada awal halaman buku, NKSTHI memang langsung memberikan sebuah kutipan tentang sambat (bahasa jawa) yang berarti keluhan. Kutipan keluhan tersebut dikolaborasi dengan ilustrasi yang sesuai dengan kalimatnya. Ilustrasi yang menarik dan berwarna bersatu padu dengan kumpulan kutipan kata-kata yang tidak terlalu bijak, jujur, dan apa adanya. Kontennya seolah menyuarakan hati insan-insan di dunia yang sehari-harinya berusaha bersikap manis, tegar, bijak, dan penuh syukur, namun jauh di lubuk hati terdalam sering juga ingin mengeluh. Tidak mengherankan, karena 'sambat' (bahasa Jawa) memang berarti mengeluh.
NKSTHI dibagi ke dalam empat bagian utama, yaitu Sela-Sela Kelas, Sela-Sela Kerja, Sela-Sela Hati, dan Sela-Sela Hidup. Tidak ada tokoh atau jalan cerita tertentu, hanya potongan keluhan dari realita hidup yang kita hadapi sehari-hari. Hampir setiap halaman membuat tersenyum, tertawa, bahkan gumaman, "Iya banget!"
Tentu ada proses kreativitas di dalam pembuatan NKSTHI. Di saat gempita media sosial seolah ingin memperlihatkan hal-hal yang baik terus, NKTSHI justru menampilkan sisi lain dari kegetiran hidup yang kita hadapi. Kemudian pembaca diajak untuk berhenti sejenak dan menertawakan kegetiran itu. Apalagi bahasa yang digunakan sangat ringan. Kalimat disusun dengan kata-kata ringkas, namun 'ngena' sehingga pembaca tak akan menemukan kesulitan berarti dalam mencerna kalimatnya. Tapi sayangnya buku ini sama sekali tak menawarkan solusi, meski begitu cukuplah bagi pembaca sebagai sarana hiburan.
Nanti Kita Sambat tentang Hari Ini cocok dibaca semua kalangan. Ini berisi keluhan manusia yang dikemas dalam bentuk tulisan, gambar, warna, serta tata letak yang cukup baik memudahkan pembaca dalam menikmati buku ini. Karena kombinasi antara tulisan dan ilustrasi, meski berjumlah 160 halaman, NKSTHI isinya kurang banyak dan kurang dalam. Bagi pembaca yang tidak begitu meresapi maknanya, bisa jadi dalam waktu 5 menit saja sudah bisa menyelesaikan membaca buku ini.
"Jika ada bagian-bagian dari hidup yang pantas untuk disyukuri, bukankah ada juga bagian-bagian dari hidup yang patut untuk disambati?"
"Aku, yang gemar sekali menghirup oksigen dan menghembuskan 'hadeh'".
Kalimat-kalimat seperti itu yang akan kamu temui saat membaca buku ini. Tertarik membeli? Jika iya, kamu bisa mendapatkannya di toko-toko buku terdekat. (Novia Intan)
Dipublikas Tabloid BIAS, Edisi 1, 2019
No comments: