Kami (Bukan) Sarjana Kertas : "Prestasi Tidak Selalu Identik Dengan Ijazah"
Judul : Kami (Bukan) Sarjana Kertas
Penulis : J. S. Khairen
Penerbit : Bukune
Jumlah Halaman : 372 halaman
Tanggal Terbit : Februari 2019
Di kampus UDEL, terjebaklah tujuh mahasiswa yang hidup segan, kuliah tak mau. Mereka terpaksa kuliah di kampus pinggiran yang kalau dicari via google aja nggak akan ketemu. Alasan ke tujuh mahasiswa ini masuk UDEL bermacam-macam. Ada yang otaknya tak mampu masuk negeri, ada yang orangtuanya tak cukup masuk swasta unggul, ada pula yang karena biaya kuliahnya saja.
Lucunya, hari pertama kuliah, Ibu Lira Estrini, dosen konseling yang masih muda sempat menggemparkan kelas dengan sebuah kejadi gila dan tak masuk akal. Terutama untuk Ogi, Randi, dan Arko. Namun cerita tidak berhenti di ketiga mahasiswa itu. Gala yang merupakan anak konglomerat pun juga punya cerita sendiri. Hingga Sania dan Juwisa yang punya kisah perjuangan masing-masing.
Membaca buku ini kita diajak untuk menjelajahi tentang impian, persahabatan, perjuangan, usaha, kegagalan, keberhasilan, peluang, solidaritas, keputusasaan, proses, bisnis, dan masih banyak lagi. Isinya dikemas ringan namun memuat kritik praktik pendidikan di Indonesia yang dikemas secara gurih dan menarik.
Secara garis besar buku ini wajib dibaca pelajar SMA, mahasiswa, para orangtua, karyawan, petinggi perusahaan, para pengambil kebijakan di institusi pendidikan, anak start-up, anak muda berkarya, pengemudi ojek online, abang ondel-ondel, hingga Presiden Korea Utara agar kita dapat memutuskan seberapa penting sebenarnya nilai sebuah ijazah.
Penulis, J.S Khairen, menceritakan masing-masing tokoh dengan cukup proporsional, sehingga asik untuk dibaca. Setiap Karakter di buku ini sukses membuat para pembaca pasti sulit meletakkan buku ini di Rak buku. Berbeda dengan novel romance yg tokoh utama cuma sepasang dg satu klimaks dan selesai. Selain itu, dalam buku ini didukung pula cerita tentang perdosenan dan perkampusan yg cukup menarik. Banyak nilai yg bisa diambil dari sini. Bahwa kita tidak pernah tau jalan apa yang akan ada di depan kita, perlunya menghidupkan mimpi agar tak hanya menjadi bunga tidur. Perlunya memaksimalkan peran kita, dimanapun dan apapun. Ketika kita menjadi orang tua, bagaimana kita harus mendampingi anak-anak kita mengarungi hidupnya.
Maka tak heran, buku ini cocok dibaca oleh semua generasi. Bahkan untuk reviewnya saja di salah satu situs terkemuka, Kami Bukan Sarjana Kertas mendapatkan predikat best seller national. Hal ini sepadan dengan isi dan respon dari masyarakat yang memang suka dengan buku pertama dari J. S. Khairen. Jadi tunggu apalagi, yuk baca Kami Bukan Sarjana Kertas sekarang! (Novia Intan)
Dipublikasikan Tabloid BIAS, Edisi 2, 2019
No comments: