Kampung Buku Jogja : Tumbuhkan Minat Literasi Dengan Cara Berbeda
Sudah akrab ditelinga bahwa Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan. Maka, tidak heran akan banyak sekali ditemukan kegiataan yang akrab dengan nilai pendidikan. Salah satunya acara tahunan yang diselenggarakan 2 September hingga 5 September di PKKH UGM 2019 yang lalu. Yap, betul sekali acara Kampung Buku Jogja (KBJ) ke lima kembali diselenggarakan.
Foto : Dadang |
Tentu saja setiap kegiatan selalu ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di tahun ini di pintu depan pameran, akan disuguhkan quote yang ditempel disebuah papan. Jadi, quote yang dipasang di pintu depan adalah hasil lomba menulis quote yang diselenggarakan Instagram KBJ.
Andre Makruf, salah satu penyelenggara menyampaikan bahwa lomba dan memerkan quote ini salah satu cara untuk menarik peserta untuk datang ke KBJ. Andre pun menyampaikan bahwa KBJ tahun ini dengan tahun lalu tentu saja lebih lengkap dan lebih semarak.
Tampak ketika kita masuk dan mengikuti akun Instagramnya, ada banyak sekali acara yang sifatnya gratis untuk masyarakat yang memiliki talenta, atau yang ingin masuk kedunia literasi namun tidak tahu caranya. Maka, KBJ pun membuat banyak wadah dan program, diantarannya menyediakan panggung, orasi, music, talksow, workshop dan ada pula bursa naskah dan lelang buku.
Ternyata, wadah yang diberikan dari pihak KBJ direspons positif oleh masyarakat. Terlihat anak-anak yang membaca puisi dengan percaya diri, atau menyumbang lagu. Setiap workshop dan kelas menulis juga banyak pengikut yang menghadarinya.
Andre pun juga menyampaikan bahwa Konsep KBJ ingin mendekatkan masyarakat dengan dunia perbukuan secara lebih dekat. Maka, dikonseplah dengan model lesehan dan tidak ada sekat antara satu dengan yang lain. Tujuannya jelas agar lebih akrab saja.
“Masyarakat masih banyak yang menganggap buku itu berat. Saya inginnya lebih enteng, maka dibuatlah kayak pasar biar akrab,” paparnya. Oleh sebab itu, di KBJ ini banyak buku yang sengaja membuka segel buku. Membolehkan pembaca melihat dan membaca ditempat. Karena mereka lebih menekankan pada menumbuhkan rasa tertarik dan suka dulu terhadap buku. Jadi, ketika hanya melihat-lihat saja, itu sudah bagus, siapa tahu setelah melihat-lihat, perlahan-lahan akan tertarik dan menyukainya.
Di akhir percakapan, Andre berharap hadirnya KBJ ke-5 ini banyak pengunjung yang memetik manfaatnya. Semoga tahun depan KBJ ada lagi dan semakin banyak peserta dan konten acara yang lebih menarik dari kami.
“Karena saya pikir, KBJ ini beda dengan ivent lain, karena kalo kita baca media online, ilmunya dangkal banget. Kalo baca buku, kita bisa merenung dan berfikir,” tambahnya. Semoga KBJ ini tidak hanya didatangi oleh generasi yang suka buku, tetapi juga yang tidak suka buku pun juga datang dan menikmati panggung atau apapun yang kami tawarkan. Karena di KBJ ini semua komunitas, tidak hanya buku saja ada dan boleh gabung di sini. (Irukawa Elisa)
Dipublikasikan Tabloid BIAS, Edisi 2, 2019
No comments: