SCREENING & DISKUSI HASIL RESTORASI FILM : “BINTANG KETJIL” 1963
Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Pusbang Film) kembali mengajak masyarakat untuk menyaksikan film-film Indonesia yang telah direstorasi. “Bintang Ketjil” (1963) garapan Sutradara Wim Umboh dan Misbach Yusa Biran ini merupakan film restorasi kedua yang dilakukan Pusbang Film.
Foto : Dok. Tabloid BIAS |
Selasa, 20 Agustus 2019 bertempat di CGV Sahid J-Walk Mall, Jalan Babarsari No 2, Janti, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Mahasiswa/i Program Studi S-1 Televisi dan Film, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Pusbang Film) mengadakan Screening & Diskusi Hasil Restorasi Film “Bintang Ketjil” 1963.
Film ini bertemakan anak-anak, yang merupakan film anak-anak pertama di Indonesia. Terhitung sekitar 188 penonton yang telah terdaftar dalam acara ini, yang terdiri dari siswa/i sekolah dan pendamping, mahasiswa, dosen, serta masyarakat umum. Bintang Ketjil merupakan film klasik ketiga yang telah direstorasi pihak Kemendikbud, setelah sebelumnya merestorasi Darah dan Doa dan Pagar Kawat Berduri. Film Bintang Ketjil ini disutradarai oleh Wim Umboh dan Misbach Jusa Biran yang dirilis pada tahun 1963.
Film restorasi tersebut ditayangkan dengan durasi 120 menit. Setelah pemutaran film, ada diskusi tentang film hasil restorasi yang akan disampaikan oleh Rizka F. Akbar selaku restorator, Maria Umboh dan Suzy Mambo selaku aktor. Diharapkan dengan adanya diskusi tersebut, penonton dapat mengenal kembali film bertemakan anak-anak dan menambah wawasan tentang restorasi film.
Banyak film era klasik kita yang masih tersimpan dan butuh untuk direstorasi, namun ternyata tak mudah mendapat izin untuk merestorasi. Film Bintang Ketjil ini saja membutuh proses lama hingga akhirnya direstorasi pada tahun 2018 silam.
Film-film era klasik Indonesia ternyata juga memiliki banyak sekali ilmu yang bisa digali dan dijadikan sebuah pembelajaran bagi generasi masa kini. Isu yang diangkat dalam Bintang Ketjil, faktanya juga masih dialami generasi milenial. Kesenjangan sosial dalam masyarakat, orang tua yang kurang peduli terhadap keinginan anak dan mengumbar janji, namun tidak memenuhinya atau lupa akan hal tersebut.
Acara Screening & Diskusi Hasil Restorasi Film “Bintang Ketjil” 1963 merupakan rangkaian program kerja yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyelamatkan warisan film lama. Harapannya ke depan tentu lebih banyak film era klasik kita yang direstorasi selain untuk memajukan perfilman nasional serta juga demi pendidikan di Indonesia yang lebih maju dengan belajar dari sejarah bangsanya melalui medium film. (LINDA, NILAM)
Dipublikasikan di Tabloid BIAS Edisi 1 | 2019
No comments: