Kegiatan Seabrek, Sekolah Jalan Terus
Setiap mendengar
kata sekolah, maka yang tersirat adalah kata, ”belajar, belajar dan belajar”.
Memang benar, sebagai pelajar memiliki kewajiban utama belajar. Maka tidak ada
salahnya kalau mengartikan sekolah sebagai tempat belajar.
Aktif berkegiatan (Foto: R. Cepi) |
Tak hanya
sebagai tempat belajar, dalam artian rutinitas di ruang kelas, sekolah juga diposisikan sebagai tempat menyalurkan
dan mengembangkan bakat yang dimiliki para pelajar. Di sela-sela waktu menunut
ilmu di lingkungan sekolah, setiap pelajar diberi kesempatan mengembangkan
talenta yang dimiliki.
Di
sejumlah sekolah telah disediakan cara untuk menyalurkan bakat, salah satunya
melalui program ekstrakurikuler (ekskul). Setiap sekolah memiliki ekskul yang
berbeda-beda. Bahkan dalam satu sekolah, memiliki ekskul lebih dari 20 jenis yang
berorientasi pada pengembangan bakat pelajar.
Dari
sekian banyak ekskul, ada sejumlah ekskul yang populer dan banyak diminati
pelajar, diantaranya olah kedisiplinan melalui peleton inti (tonti), Karya
Ilmiah Remaja (KIR), basket, Palang Merah Remaja (PMR), komputer, jurnalistik,
fotografi, bola voli, dan olahraga bela diri semisal karate. Sejumlah aktivitas
tersebut menawarkan pengembangan bakat individu, sehingga mampu berprestasi di
luar nila-nilai akdemik.
BACA JUGA 'BERANI ITU PILIHAN'
Suci
Nurani Wulandari (17), siswa kelas XI SMA 1 Mlati, Sleman menyatakan memilih
ekskul basket karena menyukai olahraga basket sejak SMP. Dari kegiatan yang
diikuti, cewek yang akrab disapa Ucig ini, telah menorehkan sejumlah prestasi,
yakni juara 1 basket Porkab 2011, juara 3 basket porkab. Dia juga pernah meraih
juara 3 menulis cerpen Sastra UGM dan juara 1 menulis puisi Sastra UGM .
Ucig memang
tetap mengutamakan belajar. Bukan berarti setengah-setengah mengikuti ekskul.
Meski dirinya banyak izin tidak masuk sekolah untuk mengikuti beberapa lomba
yang waktunya bertepatan dengan jam pelajaran sekolah. ”Semua toh tetap
berjalan tergantung dalam membagi waktu. Saya mencoba menyisakan waktu satu setengah
jam setiap hari untuk belajar,” terang Ucig.
Untuk mengejar tertinggal pelajaran, Ucig ikut les
privat. Ia mampu
menggunakan waktu weekend untuk refreshing atau istirahat. Orang tua
Ucig selalu mendukung kegiatan yang dilakukan anaknya selama kegiatan itu
positif. Hobi menulis, membaca dan online, kerap dilakukan saat mengisi
waktu luang. Meski ia mengaku, sempat tiga kali jatuh sakit karena terlalu
kelelahan dalam berkegiatan.
Valentina
Sidik (16) siswa SMA 2 Sleman menegaskan untuk mengikuti banyak kegiatan
haruslah taat jadwal dan disiplin waktu. Siswa yang mengikuti dua ekskul yakni
tonti dan komputer ini, lebih mengutamakan pelajaran. Saat dia memiliki waktu
luang lebih sering memanfaatkan untuk refreshing atau mengerjakan
sesuatu yang belum terselesaikan.
BACA JUGA 'BELAJAR MORAL LEWAT PEKAN TEATER NASIONAL'
Bagi Joko
(18), siswa kelas XI SMA 1 Godean, yang aktif di ekskul karate, merasakan
kegiatannya sangat bermanfaat. Karena ekskul karate dirasa mampu menyalurkan
bakat yang dimiliki. ”Kita harus berprinsip efisien menggunakan waktu. Karena
kalau kita berprestasi dapat menjadi kebanggan orangtua dan diri kita sendiri,”
katanya dia.
Tugas
utama pelajar memang belajar tapi perlu juga hiburan. Bagi sejumlah pelajar, menghibur
diri bisa dilakukan dengan cara menyalurkan bakat melalui ekskul di sekolah.
Sehingga kejenuhan menjalani rutinitas sekolah mampu terobati. (desi novita/ abey ya’ala) -- ed: irawan
Dipublikasikan di Tabloid BIAS, Edisi 2, 2011
Kegiatan Seabrek, Sekolah Jalan Terus
Reviewed by elisa
on
Wednesday, May 22, 2019
Rating:
No comments: