Ekskul versus Sekolah
Bagi seorang
pelajar, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) di sekolah banyak
menfaatnya. Ekskul merupakan kegiatan yang positif. Dengan mengikuti ekskul,
pelajar dapat mengembangkan bakat yang dimiliki, yang mungkin tak tersalur pada
saat jam pelajaran reguler.
Pelajar MI Sananul Ula: Ekskul Paduan Suara (Foto: Elisa) |
Mengikuti
ekskul bisa menambah banyak teman, banyak kenalan baru dan belajar berorganisasi.
Persoalan mulai muncul, bagaimana kalau terlalu banyak mengikuti ekskul? Adakah
dampak positifnya? Atau malah menggangu proses pembelajaran di sekolah?
”Prioritasku
ekskul!” ujar Dyah Prihandini, siswi SAMN 1 Wates. Dyah menganggap sekolah itu
santai, kalau ada kesulitan bisa bertanya pada teman yang lebih pintar. Sedang
ekskul yang diminati dan ditekuni, bisa membuahkan prestasi yang akan
membanggakan orang tua.
Gara-gara
ikut ekskul terlalu banyak, lanjut Dyah, dirinya pernah juga dimarahi orang tua.
Itu karena suatu saat, habis pulang sekolah tidak langsung pulang ke rumah tapi
langsung ikut ekskul. Meski dimarahi orang tua dan kadang kondisi tubuhnya ngedrop,
Dyah tetap semangat mengikuti ekskul yang sebagian besar bidang olahraga.
Karena dia ingin mengembangkan bakat kepemimpinan dan aktivitas di luar
sekolah.
BACA JUGA 'YOGYAKARTA SEBAGAI MINIATUR BHINEKA TUNGGAL IKA'
Kemanfaatan
mengikuti ekskul juga dirasakan Dwi Ariyanto. Pelajar SMKN 2 Pengasih
Kulonprogo tersebut aktif mengikuti organisasi di sekolah seperti osis, rohis,
dan drumband. Meski dirasa memakan banyak waktu, olahraga bola voli juga
diikutinya. ”Seorang pelajar, di dalam kesibukannya harus tetap menyelipkan
kewajiban sekolah, yakni belajar,” ujar cowok yang memiliki sapaan akrab Aan
ini. Karena dengan berkegiatan di luar sekolah telah memberikan banyak
kemanfaatan juga memiliki keasyikan tersendiri.
Lain
halnya yang diungkapkan Handayani Tri Rezeki, siswa SMAN 11 Pengasih
Kulonprogo. Sosok yang biasa disapa Kiki ini menyatakan kegiatan ekskul di
sekolah sangat membosankan, meski pernah mengikuti ekskul drumband saat kelas
X. Dia juga menyatakan lebih senang
mengikuti kegiatan di luar lingkungan sekolah, seperti olahraga kempo yang
diikuti sejak di sekoah dasar hingga sekarang.
Kini Kiki
sedang berlatih untuk menghadapi persiapan Pra PON yang akan diselenggrakan
20-24 Juli 2011. Melalui kempo Kiki telah memberikan sejumlah prestasi juara
untuk sekolahnya. ”Biasanya cewek dianggap remeh. Dan aku aku nggak ingin kayak
gitu,” ungkap Kiki serius.
Terbukti
bahwa kegiatan di luar aktivitas akademik menjadi bagian dari keseharian yang menyenangkan.
Tak hanya berfungsi mengusir kejenuhan dan ajang menyalurkan bakat, namun mampu
membuahkan prestasi. Sekolah pun mulai memetik hasil dari aktivitas siswa di
luar jam pelajaran. Di sisi lain, pelajar yang mengikutinya termotivasi dan
percaya diri. Maka tak heran, banyak pelajar yang mengikuti kegiatan ekskul
lebih dari satu jenis.
Heru
Safrudin misalnya. Siswa SMK Ma’arif 1 Wates ini sangat suka olahraga. Maka
sejumlah olahraga tak mau terlewatkan untuk diikuti. Mulai dari ekskul sepak
bola, futsal, dan badminton telah menjadi aktivitas pendamping di luar rutinitas
sekolah. Alasannya sejak kecil telah menyenangi kegiatan olahraga. Tak hanya
olahraga, Heru juga terlibat di beberapa organisasi di sekolahnya, yakni Osis,
Dewan Ambalan, (pengurus pramuka), dan Saka Wira Kartika.
BACA JUGA 'MELAWAN ARUS INTOLERANSI, PELAJAR JOGJA PERTAHANKAN SIKAP TOLERANSI'
Tak
jarang Heru dinasihati orangtuanya perihal pembagian waktu antara belajar dan
mengikuti ekskul. ”Aku suka membuat planning terlebih dulu, agar
kegiatan berjalan lancar,” kata dia.
Berkegiatan
di luar jam pelajaran bagi sejumlah pelajar tentu menuntut sejumlah konsekuensi,
salah satunya manajemen waktu. Tentu ini juga melalui proses belajar yang tak
sebentar. Bagaimana seorang pelajar mampu berprestasi tentu diawali pembagian
waktu dan menentuan prioritas yang dibuatnya dengan tepat. Selanjutnya konsisten
untuk dikerjakan dan ditaati, sehingga prestasi akan mengikuti. (amin
sayaifullah) -- ed: irawan
Dipublikasikan di Tabloid BIAS, Edisi 2, 2011
Ekskul versus Sekolah
Reviewed by elisa
on
Friday, May 24, 2019
Rating:
No comments: