Melirik Gaya Hidup Kids Jaman Now
Kids jaman now siapa yang tidak asing
dengan istilah yang satu ini. Hampir semua kalangan di Indonesia mengetahui
istilah itu. Anak-anak yang terbilang belum cukup umur, namun sudah menjalani
gaya hidup layaknya usia remaja ke atas. Bahkan ada beberapa kelakuaan mereka
yang kadang membuat kita gemas sendiri. Belum lama ini kita disuguhkan dengan
aksi salah satu anak yang mengunggah video akan dirinya di social media, yang
menurut beberapa kalangan aksi tersebut terlalu berlebihan untuk anak seusianya,
namun tidak sedikit juga yang memberikan pendapat, bahwa yang dilakukan anak
itu tidak salah, hanya saja reaksi dari beberapa kalangan yang berlebihan. Akan
tetapi, ada beberapa kalangan yang juga mengatakan bahwa apa yang mereka
lakukan memang tidak salah, namun efek yang mereka buat untuk anak-anak seusia
mereka yang melihat mereka cukup besar.
Foto: Ist |
Banyak dari siswa-siswi kelas
sepuluh yang tidak menyadari bahwa apa yang dilakukan oleh mereka merupakan
tindakan yang salah, mereka seakan melupakan budaya yang selama ini kita anut.
Bukan berarti siswa-siswi kelas sebelas maupun kelas dua belas, merupakan orang
yang gila hormat, tetapi memangggil atau berperilaku tidak sopan adalah hal
yang tidak sepantasnya siswa-siswi kelas sepuluh lakukan. Tidak hanya
berperilaku, bahkan dalam cara berpakaian saja, hampi seluruh kelas sebelas maupun
kelas dua belas mengeluhkan hal yang sama. Cara berpakaian junior mereka yang
dianggap tidak sesuai dengan norma maupun peraturan yang tertulis di sekolah.
Tidak jarang pula ada beberapa siswa baru yang baru saja diterima sudah berani
menggunakan make up untuk pergi
sekolah. Mungkin tidak salah bila mengguakan make up untuk keperluan di luar sekolah, tetapi untuk di dalam
lingkungan sekolah itu merupakan
tindakan yang amat salah. Kita juga sering mendengar kalimat-kalimat yang tidak
enak untuk didengar dari anak-anak yang baru memasuki usia remaja atau usia
masuk SMA.
Mungkin banyak dari mereka yang
beranggapan bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang keren, semakin mereka
melakukan kebiasaan orang-orang barat, maka mereka akan semakin keren. Atau
dengan kata lain, mereka menginginkan pengakuan social atas diri mereka, tetapi
dengan cara yang salah. Sebenarnya mengambil budaya asing tidaklah salah, hanya
saja kita harus pandai-pandai memilih, mana yang cocok dengan kebudayaan kita
dan mana yang tidak. Sedangkan, apa yang mereka ambil rata-rata atau bahkan
kebanyakan tidak mereka saring terlebih dahulu. Padahal di negara asal, apa
yang mereka lakukan merupakan hal yang paling rendah yang dilakuan, atau hanya
orang-orang dengan strata rendah saja yang melakukan itu.
Banyak dari kids jaman now yang mulai menyadari betapa berbahayanya tindakan
mereka saat ini, terutama untuk anak yang baru menduduki bangku SMA. Kita kerap
mendengar kabar akan adanya siswi yang terpaksa putus sekolah karena hami di luar
nikah, atau siswa yang putus sekolah karena terlibat narkoba, ataupun tawuran.
Dan sekali lagi, apa yang terjadi pada mereka tidak sepenuhnya kesalahan
mereka, lagi, lagi, dan lagi semua kembali pada apa yang mereka lihat dan
bagaimana orang tua mereka menyikapi gaya hidup mereka. Namun, memang ada
beberapa orang tua yang sudah memberi tau, member nasehat, tapi tidak
didengarkan oleh anak-anak, hanya sebatas masuk telinga kanan, keluar telinga
kiri, sehingga para orang tua mulai lelah dengan kelakuan anak mereka, dan
menyerah pada gaya hidup anak mereka.
Sesungguhnya apa yang dilakukan oleh
sekelompok kids jaman now tidaklah
salah, dan tanggapan dari beberapa kalangan juga tidak salah. Karena kita semua
yakin kalau kids jaman now akan
menyadari bahaya apa yang dapat mereka terima karena gaya hidup mereka. Mereka
bisa melihat dari teman-teman mereka yang mulai kehilangan masa depan karena
tindakan mereka. Mereka juga bisa berpikir bahwa apa yang mereka lakukan
merupakan hal yang membuang-buang waktu, serta membuang-buang dana tentunya.
Gaya hidup yang layaknya sosialita membuat mereka harus merogoh kocek
dalam-dalam, yang tentunya tidak akan cukup pada kantong mereka yang masih bisa
dibilang kantong pelajar. Selain itu rasa lelah karena harus mengikuti trend yang tiada habisnya, juga bisa
menjadi faktor para kids jaman now
untuk berhenti.
Dari semua kids jaman now yang kita bahas sebelumnya, sebenarnya ada beberapa kids jaman now yang tidak sepenuhnya
membawa dampak buruk. Kita sering disuguhkan oleh para kids jaman now yang sudah pandai menggunakan social media sebagai
lading untuk menghasilkan pendapatan, tanpa merusak nama baik tentunya. Apakah
mereka termasuk kids jaman now? Iya,
kenapa? Padahal mereka tidak melakukan apapun yang dapat merusak masa depan
mereka, atau yang merugikan. Sebenarnya definisi dari kids jaman now dari sang penulis yang sang penulis tau, kids jaman now adalah anak-anak yang
belum memasuki usia cukup untuk memiliki sebuah social media, tetapi mereka
sudah memilki. Tergantung bagaimana si anak memainkan social media tersebut,
dengan sebuah peraturan atau tanpa sebuah peraturan.
Kita boleh memberikan saran kepada
para kids jaman now, tetapi bukan
saran yang menyakitkan hati mereka. Kita sering melihat di deretan komentar
para netizen yang sering
mengolok-olok apa yang para kids jaman
now lakukan. Salah? jelas sekali jawabannya, iya. Mengapa? Pada usia
mereka, para kids jaman now sedang
mencari jati mereka, dan tergantung bagaimana respon dari kita yang kita
berikan berikan untuk mereka. Sering kali kita melihat sebuah komentar yang
tidak enak untuk dibaca, justru dari komentar-komentar seperti itu lah, para kids jaman now mulai tertantang membuat
yang lebih, agar mereka mulai diakui baik di dunia maya maupun dunia nyata.
Tetapi, bayangkan bila kita memberikan masukan dengan bahasa yang baik, dan
dengan penyampaian yang enak, para kids
jaman now akan mulai berbipikir bahwa apa yang mereka lakukan sudah cukup
untuk membuat mereka diakui di dunia maya ataupun dunia social. ( Mayastuti)
Dipublikasikan
Tabloid BIAS, Edisi 2, 2018
Melirik Gaya Hidup Kids Jaman Now
Reviewed by elisa
on
Friday, February 15, 2019
Rating:
No comments: