Yogyakarta Gamelan Festival : Gamelan Signal to Outer Space
Gamelan is a
spirit, not an object.
Instrumen is
just the medium.
Itulah petikan
kalimat yang mendasari terciptanya Yogyakarta Gamelan Festival (YGF), sebagai
ajang apresiasi pertumbuhan instrumen gamelan yang semakin berkembang, baik
bentuk maupun fungsinya. Bonang, Saron, Kendhang dibaurkan dengan gitar
elektrik, bass, dan drum menjadi harmonisasi indah yang sedap didengar telinga.
Pertunjukan yang meleburkan dua kebudayaan musik ini kembali dilaksanakan untuk
yang ke-22 kalinya. Bertempat di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi
Hardjasoemantri (PKKH)UGM Yogyakarta pada Jumat(21/07) hingga Minggu (23/07),
YGF merangkul berbagai pecinta dan pemain gamelan di seluruh dunia.
Foto: Adisti |
Di area depan
Gedunng PKKH UGM, ada sebuah stan dan panggung dengan spanduk bertuliskan
Gathering Coner, yang merupakan ruang intim yang diinisiasi khusus untuk
melengkapi gempita YGF. Tak hanya itu, ada pula Exhibition ‘MuniMuni’ di sudut
kanan setelah memasuki gedung, yang memajang dan memperkenalkan
gamelan-gamelan. Acara dimulai pukul 19.00 WIB, diawali permainan musikalisasi
puisi di panggung ini, sebelum akhirnya menuju pertunjukan utama pukul 20.00
WIB hingga berakhir pukul 23.00 WIB.
Ada total 12
penampil yang menyemarakkan Yogyakarta Gamelan Festival tahun ini. Tak
terkecuali peserta dari Perancis dan Australia, selain dari beberapa daerah di
Indonesia, termasuk Yogyakarta sebagai tuan rumah. Mereka diantaranya adalah;
David Kotlowy dan Sekar Laras (Australia), Balungan (Perancis), PBD UNY,
Gamelan Heru Cakra SMP N 1 Bantul, Matareka, Lumbung Artema, dan lain
sebagainya.
Antusiasme dan
animo masyarakat terlihat ketika semakin malam, penonton justru semakin
membludak. Banyak dari komunitas, mahasiswa, remaja, orang tua, anak-anak,
bahkan wisatawan asing turut mengambil andil dalam meriahnya YGF tahun ini.
“Ini merupakan
kali pertama saya menonton YGF setelah sekian tahun menetap di Yogyakarta.
Ekspektasi awal, dikira hanya akan hanya musik gamelan biasa, tetapi diluar
dari dugaan ternyata banyak perpaduan apik yang dimainkan disini,” kata Fika,
mahasiswa UGM semester akhir asal Jakarta.
Yogyakarta
Gamelan Festival ke 22 kali ini mengajak penonton untuk ‘keluar angkasa’ dengan
perfromance “Gamelan Signal to Outer
Space”, machine by ISS (Indonesia
Space Science Society). Menurut Program Director YGF, Ari Wulu melalui tema ini
diharapkan agar gamelan dapat meluar angkasa. Karena mendunia itu sudah biasa. Sedangkan
luar angkasa disini dimaknai tidak ada batasnya, menunjukkan bahwa imajinasi
juga jangan dibatasi. (Adhisti – Krise)
Dipublikasikan Tabloid BIAS, Edisi 2, 2017
Yogyakarta Gamelan Festival : Gamelan Signal to Outer Space
Reviewed by elisa
on
Sunday, January 27, 2019
Rating:
No comments: