Krisis Jati Diri Anak Bangsa
Sopan santun merupakan sebuah unsur penting
dalam kehidupan yang patut untuk diperhatikan. Karena manusia sebagai makhluk
sosial yang berbudaya harus menjunjung tinggi etika sopan dan santun. Kata
sopan santun itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu sikap atau tingkah laku
yang ramah, menghormati, dan menghargai dengan apapun yang mereka lihat dan
rasakan.
@Dokpri |
Apakah perilaku sopan dan santun merupakan
hal yang penting bagi kehidupan manusia? Ketika mendengar kata sopan santun,
tentulah menjadi sebuah topik diskusi yang amat menarik.
Ketika seorang telah menerapkan perilaku
sopan santun dan sesuai dengan moral, maka orang tersebut akan lebih dihargai,
dihormati dan dipandang akan kehadirannya. Ketika seorang bersosialisasi di
masyarakat luas tentu memiliki norma-norma tersendiri sesuai dengan kebudayaan
setiap daerah. Perilaku bermoral dan beretika tersebut ketika diterapkan dalam
dunia bersosial maka akan mendapat banyak manfaat.
Di era modern
seperti ini, banyak sekali perubahan-perubahan yang berpengaruh terhadap akhlak
sopan santun pada remaja. Problematika hilangnya akhlak sopan santun remaja
Indonesia merupakan hal yang patut untuk diperhatikan dan harus segera ditindak
lanjuti. Rendahnya moralitas anak bangsa dapat disebabkan oleh berbagai faktor misalnya saja, beberapa budaya luar yang masuk di negeri ini dimana juga akan
berpengaruh terhadap pergaulan remaja. Akan tetapi budaya-budaya luar belum
tentu negatif, ketika seorang dapat menempatkan diri serta memilah setiap
perubahan yang terjadi pasti akan merasakan dampak positifnya. Ketidakterpeliharanya
sikap sopan dan santun tersebut dapat berdampak negatif pada kebudayaan
Indonesia, yang dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral
dan kehidupan yang beradab.
Secara tidak
langsung ketika moralitas dan tatakrama anak bangsa tidak terjaga, maka tanpa
disadari hal tersebut akan menyebabkan jati diri bangsa ini mulai luntur. Hal
inilah masalah sepele tetapi menjadi persoalan yang meresahkan bangsa.Tingkah
laku yang mencerminkan sopan santun seharusnya ditanamkan sedari kecil dan
diajarkan oleh orang tua, karena orang tualah yang menjadi media awal bagi
seorang anak untuk belajar akan kehidupan ini. Akan tetapi pada kenyataannya
saat ini banyak sekali orang tua yang bersikap acuh tak acuh untuk mengajarkan
hal tersebut kepada anak, sehingga mereka akan tumbuh dengan kurang terdidik. Selain
hal itu, peran aktif dari masyarakat dan pihak sekolah amat dibuthkan untuk
mengawasi dan membina seorang anak untuk menerapkan perilaku sopan santun
mereka.
Sopan santun
atau moralitas sangat erat berkaitan dengan penekanan pendidikan budi pekerti.
Terlebih lagi saat ini pemerintahtelah memberlakukan kurikulum 2013 dimana
didalamnya memuat tentang pendidikan berkarakter serta penanaman budi pekerti
bagi peserta didik. Dengan hal tersebut seharusnya dapat membantu dalam
mengatasi problematika seputar rendahnya sopan santun anak bangsa. Serta
menjadi sebuah solusi untuk mengatasi persoalan bangsa ini yang lambat laun
akan lebih parah. Tetapi pada faktanya masih banyak sekolah yang kurang
berpartisipasi dalam persoalan penanaman budi pekerti dan moral di lingkup
sekolah. Ironi memang, ketika moralitas takk lagi dipedulikan. Padahal ketika
ditelaah lebih jauh kemajuan sebuah negara dipengaruhi oleh masyarakat yang bermoral
sehingga akan menjadikan sumber daya manusia yang unggul. Untuk itu sebagai
generasi penerus bangsa, sebaiknya mulai sadar akan pentingnya moralitas bagi
bangsa ini
“Krisis jati
diri bagi anak bangsa” hal tersebut mungkin akan membuat segelintir orang
kurang setuju atau bahkan merasa sakit hati. Akan tetapi ketika ditilik lebih
jauh hal itulah yang merupakan keadaan bangsa Indonesia saat ini. Memang
sebagian orang masih berpegang teguh terhadap jati diri mereka, akan tetapi
sebagian besar bersikap tidak sesuai dengan julukan bangsa Indonesia, sebagai
negara berbudaya dan bermoral. Hal tersebut dapat diatasi dengan berbagai cara,
misalnya menghindari pergaulan bebas, memperluas wawasan dan pengetahuan,
melakukan kegiatan-kegiatan yang positif, memperbaiki moral dan akhlak agama,
menanamkan perilaku budi pekerti. (Dhea Anisa)
Dipublikasi di Tabloid BIAS, Edisi 1, 2017
Krisis Jati Diri Anak Bangsa
Reviewed by elisa
on
Monday, December 24, 2018
Rating:
No comments: