Pentingnya Tindakan Solidaritas Di Era Millenial
Bersosialisasi
dengan masyarakat luas bukanlah perkara yang mudah dan selalu menyenangkan.
Perbedaan sikap, sifat dan kebiasaan merupakan salah satu faktor utama yang
menjadikan seorang individu sulit menyesuaikan diri dan berperan sebagai
makhluk sosial. Namun, apabila kita dapat menemukan rasa saling memahami dan
menyingkirkan sifat egosentris hal tersebut akan sangat indah dan mudah
dilalui. Itulah mengapa setiap manusia perlu adanya sikap dan perasaan
solidaritas. Solidaritas jika dijalankan di lingkungan sosial tentu akan
membuahkan hasil positif misalnya saja meningkatkan perasaan empati dan
simpati, serta menumbuhkan rasa ksih sayang antarmanusia.
Foto: Elisa |
“Solidaritas bagi
saya adalah sebuah bentuk kesetiakawanan. Tindakan yang mencerminkan rasa
kesolidaritas sebenarnya sangat beragam, misalnya saja membantu teman saat
mengalami kesulitan seperti saat dia bingung menyelesaikan sebuah soal.
Mencontek dan remidi bersama sering banget saya mendengar bahwa itu merupakan
solidaritas, namun bagi saya itu bukanlah bentuk solidaritas yang positif.
Karena, maih banyak solidaritas yang baik dan lebih bermanfaat yang dapat
dilakukan. Kegiatan solidaritas yang pernah saya lakukan selain membantu teman
yaitu saya merasa senang ketika megikuti kegiatan bakti sosial dari sekolah
maupun luar sekolah. Biasanya solidaritas itu muncul dari kesadaran dan empatik
masing-masing setiap individu,” pangkas Riska Purti Kencana (18) salah satu
siswi kelas XII SMTI Yogyakarta beberapa waktu yang lalu.
Solidaritas
bermakna sebagai sebuah wujud dari kesetiakaawanan, hal tersebut sependapat
dengan Valentinus Nugraha (17) salah satu siswa yang kerap disapa Valen dari
SMA Kolase Debrito. Ia memaparkan bahwa kegiatan solidaritas dapat dilakukan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat dengan peranan masing-masing. Ia
mengaku beberapa kali mengikuti kegiatan sosial yang berkaitan erat dengan
solidaritas. Ikut serta dalam bergotong royong di sekolah, mengikuti kegiatan
bakti sosial dengan organisasi luar sekolah selalu rutin ia lakukan. Ia
menggangap bahwa kegiatanmencontek saat ujian dan mengikuti remidi merupakan
bentuk solidaritas yang kurang tepat karena tidak mendatangkan manfaat. Baginya
cara merealisasikan bentuk sollidaritas di sekolah yang positif dapat dilakukan
dengan melakukan gotong royong, mengerjakan piket kelas, serta berbagi ilmu
dengan teman di sekolah. “ Solidaritas itu sangat penting saat berinteraksi
dengan masyarakat luas. Karena, disitulah perasaan kesetiakawanan dan empatik
kita diuji. Oleh karena itu solidaritas sebaiknya diajarkan sedari kecil,
supaya ketika dewasa sudah terbiasa untuk hal itu,” Tambahnya singkat.
“ Menurut saya solidaritas itu merupakan suatu sikap satu
perasaan dengan orang lain atau bentuk dari setia kawan. Bentuk solidaritas
yang sering saya jumpai adalah saling bergotong-royong dan saling membantu.
Mencontek, remidi, bahkan tawuran pelajar bagi saya hal itu bukanlah
solidaritas. Sebab, bisa dikatakan sebuah bentuk solidaritas jika didalamnya
mengandung arti dan manfaat. Bentuk solidaritas yang positif misalnya ketika
belajar kelompok nah kalau ada yang kurang paham maka kita beritahu dia supaya
lebih paham dan mengerti. Selain itu bisa dengan cara membantu orang lain ketika
kesusahan,” Jelas Calista Indira salah satu siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta
beberapa saat yang lalu. (Dhea)
Dipublikasikan di Tabloid BIAS Edisi 4 | 2017
Pentingnya Tindakan Solidaritas Di Era Millenial
Reviewed by elisa
on
Thursday, March 08, 2018
Rating:
No comments: