PAKYO Membangkitkan Geliat Kartun di Indonesia
Bermakna, menyentil, menohok,
humoris adalah lumrah karya-karya yang organisasi ini suguhkan. Berawal dari
individu-individu yang gemar mengirimkan karya kartun dan komik mereka ke media
cetak, karena tidak pernah bertemu dan merasa butuh interaksi untuk
bersama-sama membagi cerita dan menyabarkan wawasan, mereka pun akhirnya
berinisiatif membuat sebuah komunitas yang dapat menampung kartunis-kartunis
dan mengembangkan kartun itu sendiri.
Paguyuban Kartunis Yogyakarta
(PAKYO) resmi menyematkan diri mereka sebagai sebuah perkumpulan sejak 5
Desember 1979, tepat ketika pameran pertama mereka ‘Humor Kartun’ digelar.
Diinisiasi oleh Teguh Budiarto (Hugo) PAKYO merupakan organisasi kartunis
pionir, serta paguyuban paling tua di Indonesia yang menginspirasi munculnya
organisasi sejenis di berbagai kota lain. Dari sini pula kartun kemudian
menggaung ke mana-mana.
Menilik
sejarah PAKYO sekitar 1979-an, banyak kartunis handal menelurkan karya-karya
lucu mereka. Tak sedikit yang menghiasi halaman media cetak yang menyediakan
ruang kartun. Seiring berlalunya zaman, media-media cetak yang memberikan lahan
bercocok taman kepada kartunis-kartunis di Yogyakarta kian tandus, ada yang
menghilangkan halaman kartun ada pulang yang memang telah berhenti terbit.
Walau mengalami pasang-surut
namun organisasi yang memiliki kurang lebih 40 orang anggota aktif saat ini
tetap terus berusaha untuk memberi napas dan denyut pada kehidupan kartun di
Indonesia.Mesti dewasa ini anggota paguyuban lebih sering bekerja secara
individu, namun mereka tetap berusaha untuk menjaga eksistensi PAKYO.
Lama
berdiri, PAKYO telah menghelat berbagai pameran kartun, Pameran Kartun Nasional
di Yogyakarta (1992), MUBES PAKARTI sekaligus Pameran Nasional (1994), lalu
Pameran Kartun on Kanvas ‘JogjaKARTUN HadiningART’ (2010), dan lain sebagainya.
Demi menggembalikan bara semangat, PAKYO diharapkan untuk rutin hadir dalam Car Free Day (CFD) Tugu Jogja Festival
di Jalan Margo Utomo yang dilaksanakan setiap minggu pertama setiap bulannya,
dan pada kegiatan Swara Djoko Pekik.
“Karikatur
on the spotmenjadi agenda utama kami
pada kedua acara tersebut. Interaksi kartunis PAKYO dan publik pun semakin
dekat. Saya harap event-event kali
ini menjadi ruang kumpul anggota, menyambung silaturahmi, menambah anggota baru,
dan tempat nemelurkan gagasan segar PAKYO ke depan,” ungkap Agoes Jumianto,
ketua PAKYO saat ditemui di perayaan Festival Kesenian Yogyakarta ke-29. “Kami
berharap agar PAKYO tetap bisa memberi ruang edukasi dan pemahaman akan kartun.
Ingin agar kami dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain, dan yang paling
utama agar kartunis-kartunis dapat hidup dari kartun.” (Adhisti)
Dipublikasikan
Tabloid BIAS | Eds III | 2017
PAKYO Membangkitkan Geliat Kartun di Indonesia
Reviewed by elisa
on
Sunday, February 18, 2018
Rating:
No comments: