Festival Yogyakarta Tempo Doeloe
Festival
Yogyakarta Tempo Doeloe (FYTD) digelar untuk pertama kalinya ditahun 2017, yang diselenggarakan oleh UPT
Balai Pelestarian Cagar Budaya dan Dinas Kebudayaan DIY. Diharapkan dengan
adanya acara ini dapat memperkenalkan kekayaan cagar budaya dan melestarikan
setiap kebudayaan di Yogyakarta. Festival tersebut akan berlangsung dari sejak
tanggal 10-14 Agustus 2017 yang bertempat di Benteng Vredebrugh. Bahkan dalam
acara ini dibebaskan untuk tiket masuknya bagi para pengunjung.
Menurut Ufa, Mela, dan Nia siswi SMK Dirgantara Putra
Bangsa yang mengatakan bahwa event Festival Tempo Doeloe ini bermanfaat untuk
mengenang Yogyakarta mulai dari makanan khas, barang-barang, mainan-mainan
anak-anak jaman dulu. “Banyak sepeda-sepeda onthel yang dipamerkan. Bener-bener
menampilkan budaya Yogyakarta pada jaman
dulu. Harapannya semoga event ini, tahun depan diadakan lagi.”
Selain menghadirkan romantisme bernostalgia tentang
kenangan masa lalu, agenda diadakan dengan tujuan utama yaitu untuk
meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat terdahap cagar budaya yang dimiliki.
Dengan begitu, diharapkan masyarakat DIY memiliki rasa ketertarikan dengan
cagar budaya yang ada, sehingga dapat mewujudkan bertahannya pelestarian
kebudayaan. Berbagai kegiatan dihadirkan untuk membantu terlaksananya acara
tersebut, diantaranya pameran pernak
pernik cagar budaya,sajian kulliner tempo dulu,sajian seni pertunjukan lokal,
pawai sepeda lawasan, serta berbagai lomba yang menunjang kreativitas kaum
muda.
“Kegiatan ini memberikan paparan informasi perjalanan
sejarah dan enam cagar budaya yang ada di jogja serta memberika informasi
tentang nilai penting budaya dan menumbuhkembangkan kreativitas dalam rangka
memupuk rasa memiliki akan warisan budaya dan cagar budaya yang ada di Jogja.
Adapun enam kawasan cagar budaya tersebut adalah Malioboro, Pakualaman, Kraton
Ngayogyakarta Hadiningrat, Kotabaru, Kotagede, dan Imogiri” Tutur Puwanadi (59)
selaku ketua panitia penyelenggara.
Menurut Kardi Kurniajati (26 th) Perwakilan dari Museum
Puro Pakualaman, “Baru pertama kali Musuem Puro Pakualaman berpatisipasi dalam
acara yang dibuat oleh Balai Pelestari Cagar Budaya. Kami berterima kasih pada
Balai Pelestari Cagar Budaya, karena kami bisa memperkenalkan Museum Puro
Pakualaman. Harapannya orang lebih mengenal bahwa di Yogyakarta mempunyai 2
kerajaan yang pertama Keraton Yogyakarta dan kedua Puro Pakualaman, bisa ikut
melestarikan budaya Yogyakarta yang selama ini sudah semakin hilang. Anak-anak
muda juga bisa tahu tentang ragam budaya Yogyakarta.
Tujuan kami mengikuti event ini adalah karena bagian dari melestarikan dan
memperkenalkan kegiatan budaya yang ada di Pakualaman,” tutupnya. (LINDA,
DHEA)
Dipublikasikan
Tabloid BIAS | Eds III | 2017
Festival Yogyakarta Tempo Doeloe
Reviewed by elisa
on
Sunday, February 11, 2018
Rating:
No comments: