Nadya Mutiara Sari Iskandar: Borong Prestasi Olahraga Karena Passion
Foto: Praba P. |
Nadya Mutiara Sari Iskandar tekuni hobi olahraga dan sabet banyak juara.
Panggilan akrabnya Nadya, anak keempat dari kelima bersaudara. Tubuhnya tinggi
berbadan atletis. Menekuni dunia olahraga sejak di Bangku SD. Sejak SD, Nadya
sudah suka dengan renang. Kenapa renang? Berawal dari mengikuti aktivitas sang
ayah sebagai guru olahraga renang, nadya akhirnya jatuh dibidang olaraga.
Sampai saat ini, Nadya menyabet juara lebih dari 11 berbagai tingkat.
Mulai tingkat kota, provinsi hingga Internasional. Prestasi gemilang yang
diperoleh gadis kelahiran Yogyakarta 24 November 1999 tidak diperolehnya dengan
mudah. Ada yang namannya proses. Hal ini diungkapkan oleh Nadya saat ditemui di
sekolahnya.
Di halaman SMA Budi Mulia 2, Nadya menceritakan bahwa ada kerjakeras
yang Ia korbankan. Saat pelajar sekolah lain pulang siang dan sore, Nadya
pulang lebih malam untuk berolahraga. Baginya, tidak ada hari berjeda dan
terbuang santai. Sisa waktu luang sekolah, Ia manfaatkan untuk latihan olahraga
atau mempersiapkan latihan mengikuti lomba. Hal ini Ia lakukan sejak di bangku
SMP.
Pelajar kelas 12 GAC jurusan IPA tidak selalu juara. Ia juga sering
gagal dalam banyak perlombaan. Namun dari kegagalan itu, Ia mampu bangkit dan
terus berbenah untuk menjadi yang terbaik.
“Jadi, awalnya ikut seleksi basket PORDA, tidak diterima. karena tidak
keterima, sempet merasakan ciut. Lain kesempatan, aku coba ikut POPDA, ternyata
lolos. Kemudian, dari PORDA ada dua anggota yang keluar, lantas aku ditarik
masuk ke PORDA,” paparnya. Berawal dari sinilah Nadya menaiki tangga karir
setapak demi setapak hingga sampai di titik sekarang.
Prestasi Akademik? Atau Non Akademik?
Bulan Agustus 2017, Nadya mewakili Indonesia ke Hongkong dalam ajang
Kejuaraan Nasional (kejurnas) olahraga korfball. Ini kali pertamanya. Namun,
dibalik prestasi yang dia raih Ia tetap tidak meninggalkan prestasi Akademik.
Secara akademik, Nadya tetap berupaya untuk seimbang. Nilainya pun cukup baik.
Selain mengikuti kejuaraan dan lomba dibidang olahraga, Nadya juga
pernah mengikuti olimpiade Matematika. Hanya saja, jiwanya tetap di dunia
olahraga. Sejak tahun 2012 Ia memutuskan menekuni olahraga Basket sampai saat.
Waktu selama 5 tahun dihabiskan untuk latihan, tanding dan latihan. Meskipun
demikian, Nadya mengaku tidak merasa bosan.
“Saya malah pingin ada terus. Jika tidak ada tanding, rasannya ada yang
kurang dan binggung mau ngapain di rumah,” imbuhnya.
Ia juga menegaskan, pendidikan secara akademik tetap penting. Begitupun
dengan orangtuanya. Sejak awal sudah berpesan jika ingin menyeriusi olahraga,
akademik tidak boleh tertinggal. Oleh sebab itu, Nadya membuat formula
pembelajaran sendiri ketika tertinggal. Carannya sederhan, sepulang latihan
olahraga, Ia tidak membawa olahraga ke rumah. Sesampai rumah, fokus ke
pelajaran sekolah. Ia bertanya ke teman-temannya dan mempelajarinya. Esoknya,
saat pelajaran, jika ada materi kemarin yang tidak paham, bisa langsung
ditanyakan langsung ke guru.
Menjaga Sportifitas
Dalam pertandingan, ada yang namannya sportifitas dalam sebuah tim.
Meskipun semua olahraga yang Nadya ikuti bentuk TIM, tanpa tim yang solit tidak
akan sampai ditunjuk mewakili Indonesia dalam Kejurnas. Kesuksesan Nadya
menjaga sportifitas bukan terletak pada intensitas latihan. Melainkan menjalin
kedekatan secara emosional.
Gadis yang bercita-cita menjadi pramugari ini berpandangan bahwa,
latihan terus menerus tanpa ada kedekatin emosi itu rasannya ada yang kurang.
Selesai latihan, Nadya sengaja main bareng ataupun makrab agar kompak. Ketika
kekompakan sudah kondusif, intensitas latihan yang sedikitpun kita tetap bisa
kompak. Nadya juga menambahkan bahwa tahap seleksi mengikuti TIMNAS ke Hongkong
singkat.
“Jadi sebelum masuk ke kejurnas, kita latihan korfball H-2. Diluar
dugaan, juara 1 dan masuk ke Kejurnas Jakarta. Latihan pun juga singkat H-1 dan
juara 1 lagi. Akirnya terpilihlah TIMNAS ke Hongkong,” ceritanya. Ia pun merasa
bersyukur, dan tentunya pengalaman yang telah diperolehnya sangat berkesan. (Elisa)
Prestasi:
1.
Juara
1 KRA’s estafet renang 2015
2.
Juara
1 KRA’s estafet renang 2016
3.
Juara
1 KRA’s estafet renang 2017
4.
Juara
2 POPDA Basket 2015, mewakili Sleman
5.
Juara
2 POPODA basket 2016, mewakili SLeman
6.
Juara
2 POPDA basket 2017, mewakili Sleman
7.
Juara
2 POPDA basket 2017, mewakili Bantul
8.
Juara
1 POPWIL basket 2016, mewakili DIY
9.
Juara
1 Kejurnas Korfball, mewakili DIY 2015
10. Juara 1 Kejurnal Korfball, mewakili DIY 2016
11. Masuk TIMNAS Korfball 2017, mewakili Indonesia
Dimuat
di Tabloid BIAS Edisi 2 |2017
Nadya Mutiara Sari Iskandar: Borong Prestasi Olahraga Karena Passion
Reviewed by elisa
on
Wednesday, January 31, 2018
Rating:
No comments: