Blendang Blendung Art Community: Komunitas Seni Blendang Blendung
Foto: Elisa |
Komunitas
Seni Blendang Blendung didirikan oleh Ahmad Santoso dan Greg Susanto. Awalnya
Blendang Blendung Studio adalah lembaga yang dibangun dengan orientasi economic building. Sejak didirikan
pada tahun 2010 silam, komunitas ini fokus mengerjakan berbagai art project, khususnya karya-karya tiga
dimensi (3D). Selain di Yogyakarta, banyak ciptaan yang telah dipajang
menghiasai kota-kota di Indonesia, seperti Jakarta, Medan, Manado, Wonosobo,
dan lain-lain.
Menginjak
tahun ketiga, Blendang Blendung menambah program kerja yang bersifat sosial
kebudayaan. Beberapa kegiatan seperti lokakarya kesenian anak-anak kampungdan festival
pedesaan telah diselenggarakan. Keaktifan Blendan Blendung nyatanya mampu
menarik pihak-pihak lain untuk bergabung bersama dan menjalankan satu serupa,
hingga akhirnya komunitas seni ini menjelma sebagai laboratorium kebudayaan
yang berbasis pada masyarakat pedesaan.
Selain
itu, Blendang Blendung juga menyelenggarakan pameran seni rupa. Asyikpelago
(Perayaan Kebhinekaan) adalah salah satu acara yang pernah diadakan di Jakarta
Oktober 2016. Pada tahun 2014 dibentuk kepanitiaan konsorsium yang menghimpun
berbagai seniman dan juga orang-orang yang memiliki ketertarikan dalam dunia
seni damenggelar acara “Menjelajah Pemikiran Mangun Wijaya” di Bentara Budaya
Yogyakarta, yang diisi dengan pameran seni rupa, seminar pendidikan, dan dialog
kebudayaan.
Smart
City yang dilaksanakan di Taman Budaya Mei 2017 adalah event ketiga yang
dilakukan, bersama dengan Komunitas Forum Mahasiswa Pecinta Pena, Blendang
Blendung berharap semoga pemaren ini dapat lebih membuka pemahaman dan cara
pandang kita akan apa yang terjadi di sekitar saat ini. Apakah
kamu tahun kemarin sempat mengunjungi ivent ini? Semoga kedepan Jogja
memberikan ruang untuk tetap dan terus berkarya. (Elisa -
Adhisti)
Dimuat
di Tabloid BIAS Edisi 1|2017
Blendang Blendung Art Community: Komunitas Seni Blendang Blendung
Reviewed by elisa
on
Sunday, January 28, 2018
Rating:
No comments: