Idola Sebagai Penyemangat Wujudkan Cita-cita
Segala sesuatu yang dilakukan
berlebihan dan fanatic selalu tidak baik. Itulah yang diungkapkan oleh siswi
SMA 1 Lendah, Kulonprogo, Devita Fitria Ningrum. Siswa kelas X E menuturkan
bahwa Ia tidak suka dengan perilaku fanatik, karena tidak menjadi dirinya
sendiri. “jadinya tidak menjadi seperti diri sendiri. Tidak perlu berperilaku
dan persikap seperti oranglain, biasa saja. Idola boleh, tidak perlu
berlebihan,” ceritanya.
Foto : http://bit.ly/2jqshh8 |
“Aku sangat suka dengan tujuan
Reon Komik, yaitu menghidupkan kembali semangat berkarya melalui komik lokal.
Sehingga bacaan generasi muda Indonesia tidak melulu dijejali komik dari luar,”
ceritanya bersemangat. Kecintaan Lukas terhadap Reon Komik ini pulalah yang
memberi dorongan siswa yang duduk di kelas XI IPS 1 ini ingin menjadi seorang komikus.
Setiap orang memang memiliki
idolanya masing-masing, dengan kadar kecintaan yang berbeda-beda pula. Clara
Shinta Anggraeni, SMA Santo Mikael Sleman misalnya. Ia mengagumi Didi Nini
Towok sebagai idolanya. Alasan Clara yang masih duduk di bangku XI IPA pun
sederhana, kecintaannya dengan menari inilah yang mendorongnya ingin mengenal
lebih jauh tentang pemikiran Didi Nini Towok. “Intinya aku sangat kagum dengan
cara Didik Nini Towok yang melestarikan budaya Jawa terutama di bagian Tari,”
tutupnya. (Linda, Elisa)
Idola Sebagai Penyemangat Wujudkan Cita-cita
Reviewed by elisa
on
Sunday, January 15, 2017
Rating:
No comments: