Pagelaran Buku Jogja : Mengedukasi Pengunjung Agar Gemar Membaca
Pagelaran Buku Jogja (PBJ) menarik masyarakat cinta membaca dengan
mengantungkan puluhan buku di langit-langit pintu masuk. Ade, koorniator acara
memaparkan bahwa, sebelum masuk pengunjung dibuat penasaran terhadap buku yang
digantungkan daripada buku yang ditumpuk. PBJ adalah pameran buku yang
pertama kali digelar pada tahun 2016, menjadi event buku pembuka
di Kota Pelajar ini, panitia acara berharap mampu menarik banyak minat
masyarakat, terutama pecinta literasi yang telah haus akan hadirnya
ekshibisi-ekshibisi buku.
Foto : Elisa |
Memasuki
Balai Pamungkas akan terlihat Pojok Narsis, atau Wall of Fame yang sengaja dipasang untuk memanjakan
pengunjung-pengunjung muda yang ingin berfoto-foto terlebih dahulu. Setelah itu
kita akan disambut oleh Welcome Gate,yang
beraksen khas Jawa, kemudian sebelum masuk kita akan menjumpai berbagai judul
buku yang digantung bak tirai-tirai yang hampir menutupi jalan masuk.
“Selain
sebagai upaya untuk menarik pengunjung, kami menggantung buku-buku tersebut
karena mereka yang melewati tempat itu setidaknya melihat dan melirik-lirik
buku yang digantung, jika ada yang menarik minat mereka, mungkin mereka akan
mencarinya di pagelaran buku ini. Pengunjun pun dipersilakan bernarsis ria di
tempat itu,” ujar Ade, selaku koordinator acara.
Sambil ditemani segelas air, Adepun menjelaskan bahwa
PBJ memisahkan buku-buku berdasarkan beberapa kategori
di wilayah yang berbeda ; di luar gedung Balai
Pamungkas terpampang dengan rapi buku-buku obralan, lalu di kawasan tengah atau
memasuki sebagian besar gedung ada buku best
seller, buku reguler, dan buku-buku baru, selanjutnya di bagian paling
belakang tersedia buku-buku lawasan atau koleksi-koleksi lama. Ada kurang lebih
20 partisipan yang terdiri dari toko buku, penerbit, reseller, maupun komunitas yang ikut memeriahkan acara ini.
Tak hanya menjajakan buku, banyak kegiatan
lain yang dilakukan di atas panggung yang telah disediakan, seperti; talkshow-talkshow
interaktif dari penerbit maupun komunitas, bedah buku, Bursa Naskah yaitu pengunjung
dapat membawa naskah langsung ke penerbit, live akustik, permainan biola, serta
setiap harinya diadakan aktivitas membuat layang-layang untuk umum dengan hanya
membayar Rp 4000,- pada pukul 13.00 WIB – 16.00 WIB, dan masih banyak keseruan
lain. Selain itu ada lomba-lomba yang lebih menyemarakkan pameran; Lomba
Macapat untuk SMP, dan Lomba Tari Kreasi Baru untuk anak SD.
Tak
banyak sekat yang membagi satu stan dengan stan yang lain, ini agar bisa
memberi ruang terbukakepada pengunjung dan berharap agar mereka bisa lebih
nyaman dan leluasa memilih-milih buku. Per harinya kurang lebih Pagelaran Buku Jogja
dapat menyedot sekitar 2000 hingga 3000 pengunjung, semua membaur dari berbagai
kalangan.
“Kami
ingin mengedukasi pengunjung untuk gemar membaca, dengan membaca dan
mengenalkan buku-buku kepada masyarakat, kami ingin mencerdaskan anak bangsa.
Agar orang-orang sadar betapa pentingnya buku, yang saat ini eksistensinya perlahan digerus oleh gadget,”
tutup Ade. (Elisa, Adhisti)
Diterbitkan,
Tabloid Remaja BIAS, Edisi 2 | Th. XXI | 2016
Pagelaran Buku Jogja : Mengedukasi Pengunjung Agar Gemar Membaca
Reviewed by elisa
on
Wednesday, October 26, 2016
Rating:
keren jogja rajin banget bikin event tentang buku. klo di kotaku hanya sebatas bazar aja, itu pun berapa bulan sekali. :D
ReplyDeleteJogja emang seabreng ivent mbak Ila Rizky.. setiap hari bahkan selalu ada acara di Jogja :)
Delete