Cindy Elica Cipta : Membiasakan Meneliti
Foto : R. Ariq |
Cindy Elica Cipta, siswa
dari SMA 3 Yogyakarta mempersiapkan masa depannya dengan matang. Semenjak lulus
SMP di kota kelahirannya, Kebumen, memutuskan hijrah ke Yogyakarta. Cindy,
sapaannya akhirnya masuk kelas akselerasi, kini ia kelas XII IPA.
Anak ke dua dari tiga
bersaudara memiliki cita-cita menjadi seorang dokter. Upaya meraih cita-citanya
tersebut, sejak masuk di PADMANABA Ia memberanikan diri dan mengikuti
penelitian dan mengikutkan hasilnya ke ajang perlombaannya. Salah satunya
tentang tentang kayu komposit, khusus untuk rumah anti gempa. Adapun penelitian
Cindy mengangkat tentang tema kayu komposit dari limbah yang kurang
dipergunakan. Cindy fokus mempergunakan limbah dari bongol pisang dan plastik.
Ide ini buah inovasi dan pengembangan Cindy setelah melihat hasil penelitian
kayu komposit dari serabut kelapa dari kakak kelasnya.
“Karena limbah bongol
pisang dan plasti di Jogja jarang dan waktu itu belum ada yang mengangkatnya,”
jawabnya saat ditanya alasan memilih ide tersebut.
Siswa kelahiran 11
September 1998 meraih beberapa perlombaan tingkat daerah hingga tingkat
Nasional. Diantarannya, juara satu, lomba Sains Expo yang diadakan oleh Padmanaba.
Juara satu dan favorit tingkat Nasional, dalam rangka penelitian Muda Insert
yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta. Cindy juga pernah meraih
pedali Perak dalam rangka Lomba Peneliti Belia (LPB) tingkat provinsi, dan di
tahun yang sama, tahun 2015 pada 17-18 November mengikuti LPB tingkat Nasional
di Taman Pintar, Yogyakarta.
Penghargaan yang diraih
Cindy tidak selalu berbau penelitian. Ia juga pernah memenangkan dibidang
Olahraga tingkat sekolah, Propinsi dan Kejuaraan Nasional. “Ya, karena aku suka
Perisai Diri, aku ikuti juga mbak,” tambahnya. Selain berprestasi secara
akademi, olahraga, Cindy juga aktif mengikuti berbagai lomba Paduan Suara.
Meskipun paduan suara yang diikuti bersifat kelompok, setiaknya Ia
menjadi bagian di dalamnya dan meraih sebagai juara.
Banyak prestasi dan
kesibukan program sekolah akselerasi yang normalnya tiga tahun, harus selesai
dua tahun, ditambah dengan beberapa penelitian dan aktivitas yang Cindy jalani
sempat membuatnya putus asa. “Ya, kalo merenung. Kok banyak banget kegiatanku.
Rasannya pingin istirahat. Tapi, setelah di jalani tidak seperti itu. Nyatannya
masih sempat kumpul dan main dengan teman-teman,” ceritanya.
Prinsip Cindy yang
dipegang adalah let it flows, Cindy
selalu dibawa senang. Baginya, selama ada niatan, tantangan sebrapa besar dan
berat yang datang, akan tetap terasa ringan di jalankan. Seperti kisah
perjalanannya selama melakukan penelitian. Ia pernah merasakan bagaimana
rasannya seorang pelajar kelas XI minta ijin di Lab di tertawakan oleh
mahasiswa, surat ijin Lab dipersulit, sampai di beri harapan palsu dari petugas
labnya. “Dulu pernah ketika mendekati lomba, mesin kempas kita bermasalah.
Disitu aku sampai tidak binggung dan minjem sepeda ontel, nyepeda siang-siang
dari lab kayu satu dengan lab kayu yang
lain,” ceritannya.
Harapan terbesar siswa
yang pandai bermain piano dan suka dengan traveling adalah, ingin membahagiakan
orangtua dan bisa menjadi dokter seperti yang Cindy cita-citakan. Saat ditanya
pesan yang selalu Cindy tanamkan di dalam dirinya sendiri untuk selalu be your self . “Kita berbeda dari orang
lain, pasti ada sifat yang membuat kita berbeda dari orang lain, dan itulah
kita yang terbaik”. (Elisa)
Cindy Elica Cipta : Membiasakan Meneliti
Reviewed by elisa
on
Wednesday, February 03, 2016
Rating:
No comments: