Masyarakat Kurang Toleransi Dengan Pesepeda
Banyak pengendara bermesin, seperti motor dan mobil banyak yang
tidak sabar dengan pengendara onthel yang jalan di depan. Kasus semacam ini
juga sering dirasakan oleh Ibrahim, dan yang bisa dia lakukan hanya bersabar.
Hal yang seringkali dirasakan oleh Ibrahim pengendara sepeda itu serba salah.
Misalnya ketika Ibrahim pulang sekolah, sepeda sudah menemi, di belakang ada
bus angkutan umum tiba-tiba nyalip kemudian belok dan sembarang berhenti.
“Ya, harapannya, saling menghormatilah pengendara lain, terutama
untuk pesepeda. Pengendara motor dan mobil juga tidak ugal-ugalan. Kitanya
sudah berhati-hati, tapi orang lain tidak berhati-hati, orang yang berhati-hati
tetap saja ketabrak,” harapnya. Berbicara tentang alasan kenapa ke sekolah naik
sepeda bermacam-macam, salah satunya Desiana Ananda (16), Ia bersepeda ke
sekolah karena jarak rumah dangan sekolah cukup jauh, dan tidak ada
transportasi umum yang memfasilitasi. Sisi lain selain karena hobi, Desiana
juga tidak ada yang mengantar jemputnya ke sekolah.
Namun tidak semua pengendara mesin ugal-ugalan. Salah satunya
dengan Budiastuti Waluya Setyaningtyas, SMA 6 Yogyakarta. Ia selalu menghargai
dan peduli dan salut dengan pelajar yang menggunakan sepeda. Meskipun Ia setiap
kali berangkat dan pulang sekolah selalu di antar jemput dengan mobil. Alasan
Tyas karena jarak rumah dan sekolah yang terlalu jauh, karena Dia berangkat
berbarengan dengan adik dan Ayahnya yang sekalian jalan. Ketika di tanya
tentang kebiasaan bersepeda ke sekolah Tyas pun bersemangat menjawab “Menurutku
bersepeda ke sekolah itu penting. Karena tidak ngeluarin Karbon Dioksida (CO2)
yang membahayakan untuk tubuh. Sisi lain, kita juga sehat, sekalian
berolahraga,” jelasnya.
Berbicara tentang fasilitas sepeda kurang mendapatkan perhatian.
Tyas juga sependapat, bahwa perlu ada perbaikan sarana dan prasarana untuk para
pesepeda. Misalnya, diberi jalur khusus untuk para pesepeda dan tempat parkir
yang aman. Jika perlu, parkir sepeda juga ada penjagannya. “Soalnya tempat
parkir sepeda yang ada di tepi jalan di depan SMA 6 Yogyakarta menurutku tidak
aman dan rawan pencurian,” terangnya. (Elisa, Bagus & Dhea)
Tabloid
BIAS | No. 5 | Thn 2015
Masyarakat Kurang Toleransi Dengan Pesepeda
Reviewed by elisa
on
Wednesday, January 27, 2016
Rating:
No comments: