Cerita Perjuangan dari Grojokan Kali Bulan
Yogyakarta menggeser Bali
dan Bandung sebagai tempat wisata. Berbicara banyaknya titik wisata di
Yogyakarta, ada satu lokasi air terjun yang masih perawan. Lokasinya berada di
Kaligatuk, RT 04, namannya Grojokan Kali Bulan. Menuju titik lokasi bisa lewat
jalan Wonosari km 14, tepat di perempatan SMPN1 Piyungan ambil ke Selatan,
melewati dusun Ngijo. Bisa juga melewat jalur Selatan lewat Wonolelo.
Dwi Irawan, salah satu
pengelola Grojokan Kali Bulan memaparkan bahwa, Grojokan ini diresmikan bulan
Januari 2015. Belum banyak orang tahu memang, karena lokasinya cukup jauh dari
kota. Meski jauh dari kota, akses jalan menuju tempat parkir Grojokan Kali
Bulan mulus beraspal, bonus sepanjang menuju lokasi terhampar pemandangan yang
memukau. Teduh, dingin dan masih sering ditemui suara cicit burung
berseliweran.
Setelah sampai ditempat parkir, kita harus berjalan kaki
menaiki bebatuan, melewati alas dengan tanjakan sedang, tidak terlalu memanjat.
Sekitar berjalan 400 meter, kita akan menemukan sepetak persawahan terasering,
melewati sungai bergemercik, airnya masih tampak bening dan pasti enggan
melanjutkan perjalanan. Cocok buat sekedar selfie dan berfoto ria.
Selepas meninggalkan persawahan terasering, kita akan
tiba di jalan setapak yang memiliki kemiringan yang cukup ekstrim. Tak perlu khawatir, ada alat bantu berupa
tali dan beberapa pohon yang siap dimanfaatkan untuk pegangan saat naik ke
atas. Jalan miring ekstrim ini sekitar 200-300 meter. Setelah sampai puncak,
kita harus berjalan sekitar 20 langkah saja, kita bisa melihat pemandangan yang
terhampar.
Sejauh mata memandang, tampak sebuah Joglo warna biru dan
tampak terasering yang berjejer apik. Ups, Joglo yang kita lihat ini dulu
dijadikan tempat persembunyian para pribumi yang berperang melawan penjajah.
Menariknya, meski lokasinya di bukit, para penjajah tetap tidak bisa melihat
keberadaannya. “Cerita orang tua dulu, di Joglo tersebut terdapat masjid yang
tidak sembarang orang bisa melihat keberadaannya,” sedikit cerita dari Dwi.
Beranjak menikmati pemandangan, fokus tertuju pada
kemegahan grojokan kali bulan, yang berada di samping kiri kami. Perjalanan
belum usai, kami harus turun ke sungai dibantu dengan tali. Tidak perlu
khawatir, tidak terlalu dalam, hanya sekitar 2-3 meter saja.
Tara, akhirnya kami berada
tepat di bawah grojokan kali bulan. Karena waktu tidak tepat, debit air kali
bulan tidak begitu deras. Rasa lelah akhirnya terbayarkan. Ketinggian grojokan
Kalibulan ini setinggi 35-40 meter.
Menurut Dwi, pengelola
grojokan, sebenarnya grojokan ini setiap musim selalu mengalir. Dikarenakan
sumber air di atas digunakan untuk pertanian dan sebagian airnya disalurkan
untuk minum warga, semenjak saat itulah grojokan Kali bulan hanya akan mengalir
setiap musim hujan saja. Sebagai catatan, di bagian atas grojokan Kalibulan
ternyata wilayah perbatasan wilayah Kaligatuk, Bantul dengan Terong, Dlingo. (Elisa)
Tabloid BIAS | No. 3 | Thn 2015 | Halaman 10
Cerita Perjuangan dari Grojokan Kali Bulan
Reviewed by elisa
on
Monday, January 04, 2016
Rating:
No comments: