Sahabat, Sosok yang Memotivasi
Sebagai mahluk social, memiliki
sahabat itu harus. Karena sahabat itu menjadi salah satu orang yang selalu ada
buat berbagi. Itulah pandangan Hamdan, dari SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Senada
dengan pendapat Iqra Kalam Ilahi, SMA N 5 Yogyakarta, bahwa memiliki sahabat
itu perlu. “Kita perlu namannya teman yang paling dekat dengan kita, yang bisa
dipercaya,” tambahnya.
Jika berteman dengan penjual
minyak wangi, akan bau minyak wangi. Jika berteman dengan pemandai besi, kita
juga akan bau besi. Siapa sahabatmu, dialah dirimu. Itulah yang disampaikan
oleh Erwin Singgih Aditya, SMK N 2 Pengasih. “Banyak peran dan fungsi sahabat,
salah satunya sebagai penyemangat kita.” Bagi Erwin, semangat dan tidaknya juga
tergantung siapa teman dekatnya.
Ardwina, yang fokus di jurusan
Pastry, kelas 10 dari SMK 6 Yogyakarta, berpendapat bahwa terjalinnya sosok
sahabat dilatarbelakangi oleh banyak hal, mulai dari kesamaan hobi hingga
kesamaan cerita jalan hidup. Prinsip dari seorang sahabat karena senasip
sepenanggungan. Sahabat selain sebagai tempat untuk bercerita, sahabat juga
menjadi teman untuk bertukar kesukaan dan kegembiraan.
Berbicara soal peran sahabat yang
senasib sepenanggungan, menurut Dewi Partimah, SMK N 2 Pengasih, peran seorang
sahabat selain sebagai penyemangat, juga sebagai teman untuk mencapai
cita-cita. “Karena sahabat yang baik dan tepat itu sahabat yang saling
menguntungkan, selalu memotivasi, mendukung dalam hal kebaikan mbak,” jelasnya.
Mensoal tentang sahabat dan
teman, menurut Kalam, yang duduk dibangku 11 IPA adalah, sahabat itu lebih
dekat dan sosoknya terpilih dari hati. Bagaimana cara bisa menemukan sosok
sahabat pun sulit untuk diuraikan, baginya sahabat itu seperti jodoh dan karena
seleksi alam. Karena teman diawal perjumpaan saat masuk sekolah, belum tentu
bisa menjadi sahabat sejati hingga lulus nanti.
Menurut Hamban, kelas 12 IPA
mendefinisikan perbedaan sahabat dan teman berbeda lagi. Baginya, sahabat
selalu harus hadir dalam keadaan apapun. “Kalo teman bisa diumpamakan seperti
lilin, dicari ketika membutuhkan, ditinggal ketika merasa cukup. Habis manis
sepah dibuang.” Karena Hamban melabeli sosok sahabat yang menemani diwaktu
senang, sedih, mampu menerima apa adannya dan tidak jaum saat bergaul.
Manusia tempatnya salah
dan alpa. Begitu pula denga sosok sahabat. Tidak ada sahabat yang tidak pernah
melakukan kesalahan dan sempurna. Dari berbagai permasalahan yang muncul, ada
pula banyak cara dan jalan keluar yang bisa dilakukan. Misalnya seperti Aldo,
SMK 5 Yogyakarta, jurusan pemasaran, tetap sabar dengan kekurangan sahabat.
Bentuk ketidaksempurnaan sahabatpun berbeda-beda, misalnya tidak sengaja
terlepas bicara rahasia teman ke teman-teman. Melihat kasuistik yang ternyata
sama dirasakan oleh Ardwina dapat diselesaikan dengan tidak menceritakan
kekurangan sahabat itu kepada orang lain. (Elisa,
Intan & Sito)
Diterbitkan di Tabloid BIAS
Edisi 02/2015
Sahabat, Sosok yang Memotivasi
Reviewed by elisa
on
Tuesday, December 01, 2015
Rating:
No comments: