Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Sesunggunya, aku datang saat aku butuh dan
aku pergi saat aku dapatkan yangku inginkan. Padahal, apa yangku inginkan semua
itu datangnya dari kemurahanMu
Selepas sholat mahrib sengaja tidak tilawah. Entah kenapa aku duduk
sambil mengerakan ruas jari begitu lama. Lelah memainkan ruas jari, aku pun
kembali berfikir keras. Yah, tepatnya beberapa bulan ini aku selalu mempertanyakan
dan memikirkan ganjalan yang ada dikepalaku. Entah kenapa aku suka sekali
memikirkan ini. Padahal, sudah hampir tiga bulan aku mimikirkannya. Beberapa
minggu terakhir semakin sering aku memikirkan hal ini. Ketikaku benar-benar
temukan jawabannya, akupun memikirkan esensi keberadaan dan tingkah polahku. Aku
memikirkan caranya aku mampu benar-benar ikhlas dan berserah, karena hal ini
sulit bagiku.
Manusia tempat melakukan banyak kesalahan. Semakinku ingat, semakinku
marah pada diriku sendiri. Marah dengan caraku dan sikapku. Yah, mungkin selama
ini aku berperilaku dan bersikap salah. Aku memang egois, karena keegoisanku
menyeret oranglain masuk ke konflik pribadi. Merepotkan banyak orang dan
menganggu serta mengusik hidup orang. Sungguh, aku merasa seperti orang
penjahat tak punya hati.
Ketika mengingat sakit hati masalalu yang terulang kembali, rasannya itu
seperti dipanah dari segala penjuru arah mata angin. Panahnya menancap dari
belakang, depan, kanan, kiri dan dari
atas dan bawah. Rasanya sampai ngilu jika tak sengaja, luka masa lalu teringat
ditambah kekecewaan yang saat itu. Satu hal keegoisanku yang luput dari
pikiranku, yaitu, aku tidak memikirkan perasaan teman yangku seret-seret dalam
masalah pribadiku ini.
Gerimis malam inipun ditemani sebutir, dua butir dan tiga butir air yang
menetes di mukenaku. Aku tidak peduli berasal darimana air itu, yang jelas,
kedua pipiku mulai lengket. Dialog imajinerku masih berlanjut. Kucoba
memposisikan diriku menjadi temanku. Semakin diriku ini seperti penjahat kelas
dunia. Ah, ku kira memang dosaku memang banyak. Pantas saja Tuhan tidak
mengabulkan doaku satu ini, mungkin karena dosaku terlalu banyak, sampai-sampai
doaku tidak sampai langsung pada Tuhan.
Akupun berbicara padaNya. Tuhan, kau yang maha pengasih dan Maha penyayang,
jika memang kasihku memang tak sampai, berikan kasihMu untukku, agar aku mampu
mengasihinya dengan ikhlas dan tulus. Tuhan, wahai yang mengenggam hatiku dan
hatinya, jika memang aku salah memberikan kasih untuk seseorang, sudilah engkau
untuk memberikan orang yang pantas aku berikan kasih.
Wahai Ya Allah, ya Tuhan, sang penentu hidup dan sang penguasa alam
semesta. Jika aku tidak mampu menguasai hatinya, sudilah engkau berikan kuasa
padaku agar aku tetap kokoh tegap berdiri dengan apa yang terjadi. Ya Allah,
dzat yang membolak-balikan hati, jika aku tidak bisa membalikan hati orang yangku
kasihi, baliklah hatiku yang resah menjadi jiwa yang pasrah dan berserah
karenaMu.
Wahai Dzat yang mengetahui segala isi hati dan pikiranku, bahkan lebih
tahu dari apa yang diriku tahu, jika memang ia bahagia dengan yang lain,
bahagiakanlah ia. Jika ia bersedih karena aku, cabutlah rasa sedihnya, dan
bahagiakanlah ia. Jika memang sumber masalahnya ada didalam diriku, tariklah
aku sesuai yang Kau mau. Apapun itu, berikan kelapangan hati dan kejernihan
pikiran untuku agar selalu merapat padaMu.
Wahai Tuhan yang maha pengasih dan lagi maha penyayang, kurela dan
kuserahkan apa yangku miliki kembali kepadaMu. Lapangkan dan ikhlaskan hatiku
yang berat ini, agar benar-benar pasrah dan berserah diri. Sesungguhnya, aku
tidak memiliki rasa cinta dan kasih. Sesungguhnya rasa dan cinta dan kasihku
hanyalah bagian sepersekian kecil bentuk cinta dan kasihMu.
Ya Allah, sesungguhnya engkau tahu, aku adalah manusia yang sombong atas
nikmat yang Kau berikan. Sesungguhnya Kau tahu, rasa kasih dan cinta yang kau
titipkan padaku seringkaliku selewengkan demi kenikmatan sesaat. Mungkin karena
sikap semena-menaku dengan indahnya rasa dariMu, kini aku kembali menyakiti
diri sendiri. Apapun tendensinya, bahagiakan ia dan jaga dia. Kulumahkan semua
perkara di dada dan pikiranku. Semoga dengan ini Kau kembali menjaga rasa kasih
dan sayang sesuai tempatnya.
Iya kana’ budua iya kanas tanghin” lumahkan segala resah, gelisah dan
sedih. Ikhlaskanlah dan konsistenkanlah janjiku padaMu. Ijinkan dan sambutlah
peluh ini hanya ketika di depanMu. Datangkan orang yang tepat, orang yang
benar-benar memiliki ketulusan, cinta dan sayang yang telah Kau tiupkan
dihatinya.
Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Reviewed by elisa
on
Monday, February 09, 2015
Rating:
No comments: