Mengutamakan Belajar Di Kota, Tempat Tinggal Di Desa
Foto : Elisa |
Belajar di kota menjadi salah satu
tujuan calon pelajar SMA/K/MA. Baik dari mereka yang berasal dari desa maupun
dari kota. Dias Tomo F. dari SMK 5 Yogyakarta lebih memilih Sekolah Menengah
Atas di kota daripada di desa. Meskipun demikian, pemuda kelas 11 kulit saat
ditanya rasa kenyamanan untuk tinggal, ia lebih memilih tinggal di desa. “Di
kota punya teman, tetapi seperti tidak punya teman, susah main sama teman
karena rumahnya jauh semua. Jika di desakan banyak temannya dan berdekatan
rumahnya”, papar lelaki yang tinggal di kawasan Prambanan saat ditanya wartawan
BIAS alasannya lebih memilih tinggal di desa. Senada dengan Arivia dari STM
Pembangunan, ia merasa tidak punya banyak teman.
Sekolah di tengah kota lebih
memadai dan memiliki fasilitas yang lebih baik dibandingkan di desa. Kesempatan
mendapatkan beasiswapun juga lebih banyak tawaran. Keuntungan tinggal di desa
selain dibidang pendidikan, menurut Hilda Nur Khasanah transportasi lebih mudah
di dapat. Pelajar jurusan Tata Busana di SMK Ma’arif Piyungan saat ditanya
wartawan BIAS memilih ingin tinggal di kota daripada di desa. Alasan Hilda
sederhana, tinggal di kota lebih mudah mendapatkan transportasi umum dan dekat
dengan pusat perbelanjaan. Khori Tobrani dari STM Pembangunan keuntungan
tinggal di kota adalah dekat dengan mall, supermarket dan dekat Malioboro.
Meskipun tinggal di kota macet dan kadang membosankan, tetapi ia tetap ingin
tinggal dikota, rela bermacet-macetan, “Soalnya kalo di desa itu kesannya
horor”, celetuknya.
Persiapan Hilda jika diberi
kesempatan tinggal di kota adalah keimanan dan memperbanyak ibadah. “Loh! kan
di kota pergaualannya bebas mbak, mainnya pada ke diskotik, mall dan apalah itu!.
Selain harus selektif memilih teman, keimanan itu yang paling utama”, paparnya
panjang lebar. Berbeda dengan Dwi Septian yang tinggal di kawasan desa, ia juga
tetap mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk mempersiapkan pendidikannya.
Alasannya, agar tidak tertinggal dengan orang kota, baik dari segi ilmu
pengetahuan.
Berbeda
lagi dengan Rifki Pandu Anggara yang tinggal di tengah kota Yogyakarta. Ia
lebih memilih tinggal di desa daripada tinggal di kota. Udara yang lebih sejuk,
damai dan lingkungan yang bersih adalah alasan siswa dari SMK Negeri 2
Yogyakarta ini. Tempat tinggal dan lokasi sekolah di tengah kota dianggapnya
berisik. Meskipun demikian, siswa jurusan Teknik Permesinan ini sudah terbiasa
dengan suara bising “Kalo bising itu pasti. Harapan ke depannya tumbuhan diperbanyak
agar lebih tenang untuk belajar”. Berbeda dengan Dias, ia berharap pemerintah
fokus pemberian beasiswa kepada pelajar dari desa yang kurang mampu, agar
terjadi pemerataan. “Karena setahuku banyak sekolah di desa-desa tidak
memperoleh tawaran beasiswa seperti dikota-kota”, paparnya. (Elisa)
Mengutamakan Belajar Di Kota, Tempat Tinggal Di Desa
Reviewed by elisa
on
Monday, December 15, 2014
Rating:
No comments: