Lebih Pandai Orang Desa atau Orang Kota?
Foto : Elisa |
Persepsi/anggapan pelajar bahwa
orang yang berasal dari desa disebut “ndeso”. Orang desa diidentikkan dengan
tempat tinggal yang jauh dari peradaban kota, terisolasi oleh teknologi, cupu
dan dikaitkan dengan pemikiran yang kurang maju. Seperti menurut Devi Putrian,
dari SMK 5 Yogyakarta, menurutnya belajar di kota pengetahuannya lebih banyak
tidak seperti di desa. Berbeda dengan Tri Yuliani, salah satu siswi SMK Ma’arif
Piyungan tetap bangga tinggal di desa. Anggapan orang desa kurang maju ternyata
hanya anggapan semata. “Meskipun tinggal di desa, kita tetap memiliki semangat
untuk terus maju. Agar tidak tertinggal dengan orang kota!” tegasnya.
Ifan Efendi dari SMK 2 Yogyakarta
yang tinggal di Jolo Piyungan, jauh dari jalan utama tidak pernah berfikiran
ingin menjadi orang kota, “Saya ya seperti saya sendiri, dari desa ya dari
desa,” tegasnya. Giyanni Titian Permata Bulan (SMA 2 Bantul) yang juga tinggal
di kawasan desa tetap bersyukur tinggal di desa. Menurutnya orang desa juga
tidak kalah berprestasi dengan orang-orang kota. “Ada juga orang ndeso tetapi pemikirannya maju,”
tambahnya. “Justru orang desa itu lebih toleransi dan rukun”, tambah Muhammad
Anas Haidar Taufik.
Mensoal tentang anak kota yang
ingin tinggal di desa, menurut Geyanni itu hal yang bagus. Karena dengan begitu
mereka bisa mengenalkan lingkungan baru di lingkungan kota. Mereka bisa belajar
kehidupan desa ke kota tentang kegotongroyongannya, kesopanannya dan toleransi.
“Jadi kehidupan di kota tidak lagi individualis dan tidak mementingkan ego
sendiri,” tambah Geyanni. Masih menurut Geyanni, orang desa dalam dunia
pendidikan, justru orang desa mampu menyemangati diri sendiri lebih kuat karena
tidak dipengaruhi oleh pergaulan yang terlalu bebas.
Soal anggapan orang desa itu
cupu, itu dikarena mereka memiliki pemikiran yang berbeda dengan mereka yang
tinggal di kota. jika orang kota terkenal dengan gengsi yang tinggi, maka orang
desa lebih mementingkan kebersamannya, itulah menurut pelajar dari Jurusan
Busana, Tri Yuliani. Menurut Muhammad Anas Haidar yang duduk di XII IPA
prestasi orang desa justru lebih terjaga motivasinya. Karena sejak awal telah
dididik orangtuanya untuk menjadi pribadi yang kuat. Ekonomi seringkali menjadi
alasan untuk memompa prestasi di sekolah, tujuannya lulus dengan gemilang dan
mandapatkan pekerjaan yang layak sehingga mampu mengentaskan perekonomian
keluarga. Anas cukup khawatir dengan masa depannya jika mengandalkan latar
belakang orangtua yang sukses,terkenal dan mapan dan malas-malassan di masa
mudanya. “Karena ada tetangga yang dulu sukses saja bisa jadi miskin,
pengangguran dan jadi kuli. Saya tidak ingin seperti itu, karena itulah siswa
dari desa tidak mementingkan luarannya, tetapi lebih memikirkan jangka
panjangnya,” tambahnya.
Ada satu garis besar yang cukup
menarik untuk digaris bawahi antara Desa dan Kota. orang Desa lebih
mengutamakan etika dan estetika. Sedangkan orang kota lebih mengutamakan
logika. Berfikir secara logika, seseorang berpakaian brandal, seksi atau yang
mengesampingkan etika dan estika tidak menjadi masalah. Asal ada alasan logis
untuk menjelaskannya. Berbeda di desa, mereka lebih lebih mengesampingkan
logika, asal pakaian, tingkah, tutur kata baik, maka akan diterima masyarakat
desa. Inilah ilmu kita hari ini, semoga bermanfaat. (Elisa)
Lebih Pandai Orang Desa atau Orang Kota?
Reviewed by elisa
on
Monday, December 15, 2014
Rating:
No comments: