Desa Kerebet : Mengenalkan Batik Kayu pada Dunia
Foto : Elisa |
Selasa pagi (9/9/2014) BIAS bertandang ke desa
Krebet. Tepatnya di RT 05 Sendangsari, Pajangan, kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Medan yang kami tempuh tidak semulus yang dipikirkan sebelumnya. Jalanan menuju
desa kerajinan batik kayu ini memiliki banyak tanjakan dan tikungan yang cukup
tajam.
Akhirnya setelah melewati perjalanan yang cukup
menguji andrenalin kami sampai ke lokasi. Setelah memasuki gapura disambut oleh
patung Semar berukuran besar dengan goresan batik yang unik menyerupai pakaian,
mulailah menikmati perjalanan di desa yang memiliki luas 104 hektar tersebut.
Suasana lingkungan desa yang ramah, sejuk dan
rindang membauat nyaman. Kami melanjutkan perjalanan ke salah satu sorum
industri kreatif batik kayu ‘Yuan Art”, dan bertemu mas Yuli, pemilik Yuan Art
sekaligus sekertaris desa Krebet. Baru-baru ini di desa Krebet dijadikan
sebagai desa wisata batik kayu. Sepanjang jalan banyak ditemui rumah-rumah yang
melakukan pengrajin kayu. “60 persen penduduk di sini sebagai pengrajin batik
kayu,” kata mas Yuan.
Kerajinan batik kayu krebet ini dikerjakan
secara estafet, dan sangat terlihat kompak. Layaknya lari estafet juga
membutuhkan kekompakan. Jadi pembagian pengrajinan batik kayu krebet
dibagi-bagi. Ada yang bagian membuat mentahannya, bagian khsusu tukang ngukir
dan ada bagian yang bekerja khusus membatik.
Tercatat ada 55 usaha kecil menengah (UKM) yang
berdiri. Dari tahun ke tahun jumlahnya mulai bertambah. “Per minggu bisa
menghasilkan sekitar 2000-3000, tergantung permintaan. Hasil tidak menentu dan
selalu berubah-ubah,” terang Yuli.
Desa wisata Krebet dicanangkan sejak tahun
2000. Di pelopori Hj. Sugianto yang waktu itu menjabat sebagai camat. Karena melihat
desa Krebet memiliki potensi, sebagian besar penduduknya membatik kayu. Didukung
beberapa seni budaya yang masih terpelihara, mulai dari kerawitan, ketoprak,
hadroh, jatilan dan memerti dusun.
Tahun 2008-2009 desa Krebet dijadikan sebagai
rintisan desa wisata unggulan. Hasil kerajinan warga pun mulai dikenal, bahkan
hingga manca negara – terutama Eropa – di dalam negeri pun juga mulai mengenal
kesenian batik kayu. Di kawasan belanja Malioboro juga banyak kita temui. (Elisa & Finta, Tabloid BIAS, 4/2014)
Desa Kerebet : Mengenalkan Batik Kayu pada Dunia
Reviewed by elisa
on
Monday, December 15, 2014
Rating:
No comments: