Tanggalkan Ijazah Ambil Ijabsah
Pacaran sehat adalah mengupayakan cara berpacaran dengan
cara yang positif, tujuannya agar tidak memberikan dampak negatif saat
berpacaran, itulah pendapat Christoporus Yudhistira saat ditanya tentang
pacaran sehat. Salah satu pelajar dari SMK 6 Yogyakarta ini menguraikan
beberapa pendapatnya tentang pacaran sehat, diantarannya saling menghargai dan
menghormati satu sama lain. Salah satu pelajar yang sekarang duduk di kelas
tiga jurusan Usaha Perjalanan Wisata juga mengatakan bahwa memperhatikan
situasi dan kondisi saat berpacaran juga
perlu dan penting, misalnya dengan jarang bertemu.
Ridwan Wahyu Pratama memiliki pendapat pendapat lain soal
pacaran, menurutnya pacaran boleh-boleh saja asal tidak kebablasan. Menurut
pelajar dari SMA N 5 Yogyakarta satu ini meminimalisir ternjadinya pacaran
tidak sehat dapat disiasati dengan cara menjaga frekuensi kedekatan dengan
pacaran! “kalau bisa beda sekolah agar dapat membagi waktu dengan baik antara
belajar dengan pacaran,” tambahnya.
Hamil diluar nikah diusia dini, khususnya yang terjadi
kalangan pelajar menjadi keprihatinan sendiri. Dampak pacaran tidak sehat mampu
menyumbangkan sekian persen anak putus sekolah. Seperti yang diungkapkan oleh
Syaicha Akmala yang duduk di kelas XG, mengungkapkan bahwa pacaran secara
berlebihan tipe orang yang hanya memikirkan nafsu sesaat, “Jika hamil di luar
nikah apa tidak kasihan dengan orangtua?. Masih muda, karir ke depannyakan
masih sangat panjang. Sayang jika untuk main-main,” paparnya.
Sebut saja Eni, salah satu pelajar yang sekolah di SMK di
kawasan Bantul, salah satu pelajar yang keluar dari bangku sekolah akibat
pergaualan yang salah. Saat ditanyai wartawan BIAS, dia menyesali perbuatannya.
Anak tunggal satu ini merasakan begitu pentingnya dunia pendidikan, “Mereka
masih bermain dengan teman-temannya dan tertawa bersama, sedangkan aku hanya
bisa melihat dan membayangkan,” bisiknya.
Landung Arshkara, Salah satu Psikolog melihat fenomena
pacaran tidak sehat disebabkan karena masa remaja seumuran SMP hingga SMA dalam
masa pra remaja dan remaja. Masa dimana nasehat orangtua tidak didengarkan,
karena mereka merasa dirinya sudah dewasa, tapi di sisi lain mereka memikirkan
dirinya sendiri belum sampai. Nasehat
orangtua yang dianggap terlalu ikut campur, alhasil pendapat orang sebaya dijadikan
acuan. Padahal, mereka sama-sama belum tahu. “Jika di ibaratkan, orang buta
menuntun orang buta, dan dalam hal ini buta tentang makna seks dan akibat
perlaku seks pranikah? Kan bakal njegur
luwangan yg bernama bobol gawang oleh yg
tidak berhak,” paparnya kemudian.
Psikolog yang bergelut di P2TKP USD dan LPKM UGM kembali
memaparkan, salah satu cara untuk mengatasi dan meminimkan pacaran tidak sehat
dengan cara melakukan pencegahan terhadap masalah kesehatan atas dampak dari
pacaran tidak sehat. Jika cara ini masih belum berhasil dapat dilakukan dengan
cara melakukan pendekatan dengan memanfaatkan teman dekat sebagai mediasi.
Remaja sangat konform dengan teman sebayanya. Menurutnya, dengan cara ini mampu
merebut perhatian mereka dan lalu mengikutinya. “Jadi kuncinya Konformitas dan
teman sebaya!” tambahnya di akhir perbincangan. (Elisa&Sito, Dipublikasi Tabloid
BIAS 2013)
Tanggalkan Ijazah Ambil Ijabsah
Reviewed by elisa
on
Wednesday, August 20, 2014
Rating:
No comments: