Pesona Pantai Sadranan Tersembunyi Keberadaannya

@snowlife-elisa

Perjalanan Reporter BIAS menuju Pantai Sadranan memakan waktu hampir 3 jam. Waktu yang ditempuh Reporter BIAS dari Kota Yogyakarta saat itu cukup padat. Terlihat plat kendaraan yang memasuki kawasan pantai Gunungkidul berplat luar Yogyakarta, seperti dari Solo, Semarang, Jepara bahkan cukup banyak pula dari Jakarta. Wajar karena saat itu bertepatan dengan liburan sekolah. Awalnya Reporter BIAS tidak mengetahui lokasi pantai Sadranan, hanya mengandalkan GPS dan bertanya salah satu warga yang tinggal disekitar pantai, kami pun tiba di pantai Sadranan.

Sadranan salah satu pantai di Gunungkidul yang belum banyak dikunjungi wisatawan. Lokasi Pantai Sadranan terletak di barat pantai sundak dan timur pantai slili. Meskipun lokasinya berdekatan dengan beberapa pantai yang sudah sering didengar, ternyata pantai satu ini tidak begitu banyak diketahui banyak orang. Penunjuk arah pantai Sadranan ini pun hanya bertuliskan di atas kayu usang. Ternyata dibalik lokasi yang tersembunyi, Sadranan tetap memiliki kekhasan tersendiri. Ketika reporter BIAS sampai di pantai yang tergolong baru, disuguhkan dengan pasir putih mengkilap dan disuguhi dengan ombak yang tenang. Air pantai memiliki warna yang lebih jernih dan bergradasi, perpaduan keabu-abuan bercampur sedikit hijau dan biru muda, pasir putihnya pun berbeda dengan pasir di Sundak dan slili, pasir di pantai Sadranan lebih mengkilap dan bersih.

Menuju lokasi pantai Sadranan harus melewati jalan yang cukup kecil dan berbatu tajam. Ukuran jalan ini belum bisa dijangkau menggunakan bus pariwisata, hanya cukup dimasuki oleh mobil saja. Tidak heran jika lokasi satu ini tidak seramai pantai-pantai yang lain. Sehingga dituntut untuk berhati-hati ketika melewati jalan terjal dan berbatu satu ini. Terlihat rombongan turis manca negara datang dan menikmati indahnya pantai. Kebetulan saat itu kita menemui salah satu wisatawan dari Korea.

Keunikan dari Pantai sadranan selain ombak yang jernih dan terumbu karang yang jelas di lihat kasat mata juga terdapat sebuah batu besar di tengah-tengah. Ketika laut surut pengunjung bisa kebatu besar tersebut. Di dekat bebatuan inilah akan ada bebatuan yang berdiri gagah siap menahan debur ombak. Bebatuan inilah yang menyebabkan ombak di Pantai Sadranan lebih tenang. Di batuan yang berada di tengah sinilah Kami pun bisa melihat pesisir pantai slili dan pantai sundak yang ombaknya besar.

Kami pun beristirahat di pinggir pantai sejenak, membaringkan tubuh yang kelelahan perjalanan, cukup lama Kita Reporter BIAS rehat menikmati suara ombak, angin yang bertiup sepoi-sepoi, diiringi suara para pengunjung yang berteriak, bersendau gurau bersama rekan, keluarga dan kerabatnya yang asyik bermainan air, mandi bergelut dengan asin air laut. Sebelah kanan Kita reporter BIAS terlihat tenda-tenda kecil. Ditempat inilah biasa digunanakan berkemah.

Teguh Kurnia salah satu yang pernah berkunjung di Pantai Sadranan, Teguh yang ngekos di kawasan Babarsari ini sengaja berkemah di

Sadranan semalaman bersama teman-temannya yang berasal dari Kalimantan. Sekeder menikmati suasana pagi dan menikmati suara ombak di malam hari, “Kemarin selama berkemah di Sadranan sangat puas. Dingin malam itu pun tidak membuat kita menyesal. Bahkan Bulan depan rencana Komunitas anak-anak di Gereja ingin ke sana lagi,” tambahnya saat Wartawan BIAS tanya soal Kesan selama berkemah di Pantai Sadranan. (Elisa & Rizan)