Dusun Kasuran : Anti Tidur Di Kasur
Tim BIAS seusai wawancara dgn Ibu Wartilah |
Warga
dusun Kasuran tidur tanpa kasur sejak 600 tahun yang lalu. Kebiasaan ratusan tahun ini ternyata sudah
menjadi sebuah hal biasa. Alasan warga dusun Kasuran tidak tidur di kasur
karena ada suatu kepercayaan dari nenek moyang mereka yang melarang tidur di kasur. Barangsiapa yang tidur memakai kasur akan mengalami kejadian
buruk. Salah satunya yang dialami oleh mahasiswa UII saat KKN di desa kasuran. Mereka
melanggar aturan adat di desa kasuran, akhirnya malamnya, tiga mahasiswa
tersebut langsung kesurupan seketika.
Wartawati
Tabloid BIAS memutuskan bertemu Dusun Kasuran yang berada di Margodadi,
kecamatan Sayegan ini dulunya dusun Jaron. Ibu Wartilah, itulah nama Dukuh yang
kita temui. Kami sengaja mengorek dan memastikan tentang
kepercayaan adat yang beredar saat ini. Beliau menuturkan bahwa sejarah
munculnya mitos ini berawal dari kedatangan Kanjeng Sunan Kalijaga ketika
datang di dusun Jaron, tepatnya sekitar 600 tahun yang lalu.
Kedatangan
Kanjeng Sunan ke dusun Jaron dalam rangka penyebaran agama Islam. Kanjeng Sunan
Kalijogo tinggal beberapa waktu, cukup lama di rumah Dhejali. Kanjeng
sunan meminta agar disediakan kasur dan guling sebagai tempat tidur selama
istirahat di dusun. Waktu itu mayoritas masih beragama Hindu dan Budha. Kedatangan Kanjeng Sunan pun akirnya menyebar. Soncodalu adalah sosok orang yang tidak
suka akan kedatangan Kanjeng Sunan, akirnya Soncodalu pun mengirimkan santet
kepada Kanjeng Sunan. Dimana santet tersebut mengenai kasur dan guling yang
digunakan tidur Kanjeng Sunan. Akibat santet tersebut, Kanjeng Sunan merasakan
tidak enak badan, dan gregas-greges.
Seiring
berkembangnya waktu, Soncodalu bertanya dan heran kepada Kanjeng Sunan yang
tetap memperlakukan Soncodalu dengan baik meskipun dirinya sudah melukainya.
Akir cerita penuturan Wartinah kepada Wartawati Tabloid BIAS “Akirnya
Soncodalupun masuk islam karena Kanjeng Sunan tidak melawan, membalas, malah disadarkan”. Tambahnya.
Wartinah
sebagai kepala dukuh selama 32 tahun ini kembali memaparkan sejarah asalmu asal
tentang kepercayaan kasuran yang tidak boleh memakai kasur. "Di
akir dakwah Kanjeng Sunan Kalijaga usai, beliau berpesan kepada Dejali agar
tidak menggunakan kasur dan guling yang Kanjeng Sunan gunakan selama ini", paparnya.
Dejalipun menceritakan pesan dari Kanjeng sunan tersebut ke warga-warga sekitar
agar tidak boleh menggunakan kasur setiap kali tidur, “Padahal waktu itu yang
dimaksud hanya kasur dan guling yang digunakan oleh Kanjeng Suna saja. Tetapi
anehnya setelah kabar itu menyebar, berlaku untuk semua kasur di tempat-tempat
warga Jaron pada saat itu. Disinilah awal mulanya, semua warga mulai tidak
berani menggunakan kasur setiap tidur”, paparnya panjang lebar kepada Wartawati
BIAS.
“Sebenarnya
dusun kasuran itu bersal dari kasoran. Pesannya
bagi para pendatang yang masuk kekampung ini harus mengikuti aturan adat di
dusun kasuran mbak!” jawab kepala dusun yang kini berusia 51 tahun ketika
ditanya wartawati BIAS mengenai arti nama dusun kasuran dan harapannya ketika dusun
ini mulai banyak yang penasaran dengan kepercayaan ini.
Adapun
beberapa kejadian nyata yang pernah terjadi di dusun kasuran. Selain kejadian mahasiswa
dari UII yang kesurupan ketika tidur di kasur, dan beberapa kejadian lain
seperti ada yang muntah darah, dan gila. Belum lama di ketika salah satu
stasiun televisi nasional mencoba mengambil gambar makam Ky. Kasur tiba-tiba
kamera tersebut terbakar. Kejadian ini dibenarkan oleh ibu Wartilah kepada
Wartawati BIAS, “Emang benar kalo itu mbak, sebenarnya mereka sudah saya
peringatkan untuk tidak mengambil gambar di pemakamannya langsung, yang
diperbolehkan itu ketika memotret gerbang depan makam saja. Tetapi mereka tidak
percaya” tambahnya di akir wawancara. (Elisa &Finta, Tabloid BIAS 2013)
Dusun Kasuran : Anti Tidur Di Kasur
Reviewed by elisa
on
Thursday, August 21, 2014
Rating:
No comments: