Benang Merah Mafiki : IPA vs IPS

@snowlife-elisa

Agnes Doremcoko Simange, salah satu pelajar kelas X Keperawatan 2 dari SMK Sadewa, Mafiki adalah salah satu pelajaran yang banyak disukai oleh para pelajar. Mafiki memiliki kepanjangan Matematika, Fisika dan Kimia. Agnes saat ditemui di sekolahnya mengaku alasannya masuk ke Sekolah Kejuruan keperawatan karena menyangkut tentang dunia Fisika, Kimia “Meskipun tidak serumit dan sebanyak pelajaran IPA di SMA, setidaknya ada cabang ilmunya di ilmu kelas keperawatan,” tambahnya.

Agnes bukanlah salah satu pecinta mafiki holic, tetapi ia cukup menikmati salah satu cabang ilmu dari mafiki di keperawatan. Saat ditanya alasannya dia masuk di sekolah keperawatan karena Agnes tertarik dan ingin mempelajari lebih luas mengenai beberapa penyakit yang timbul dan cara penyembuhannya. Mafiki salah satu pelajaran yang cukup menarik jika dikaitkan dengan keperawatan, mulai dari perhitungan diagnosa yang membutuhkan ilmu matematika, fisika dan kimia. Misalnya pada pelajaran kimia bisa membahas tentang reaksi kimiawi di dalam tubuh manusia itu sendiri, mengetahui kandungan obat yang tepat diberikan kepada pasien. “Ya pentingnya kita bisa mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak tahu. Awalnya sulit, tetapi lama kelamaan tidak sulit,” jelasnya.

Ada yang suka mafiki, ada pula yang tidak suka mafiki. Salah satunya pelajari dari SMK 1 Yapemda, Amelia Kusuma. Meskipun di sekolahnya tidak ada kelas IPA, tetapi pelajaran Matematika tetap ada di bangku sekolahnya. Matematika dianggap pelajaran yang sulit oleh Amel karena banyak rumus dan dipengaruhi oleh guru yang galak. Menariknya, meskipun Amelia yang membenci matematika dia justru teretarik dengan salah satu pelajaran yang sesuai jurusan yang dipilihanya, yaitu akuntansi. “Akuntansi itu beda dengan matematika, lebih mudah akuntansi, akuntansi itu Cuma butuh pemahaman aja, jadi kalau udah paham pasti lebih mudah”. 

Sudut pandang pelajar dari SMA dan SMK memang berbeda. Salah satunya tentang wacana pelajar SMA yang suka Mafiki lebih memiliki prospek lebih di bandingkan matapelajaran lain. Alfian Nur  Arifah, tidak setuju, menurutnya urusan IPA yang atau yang memiliki matapelaaran mafiki peluang masuk PTN lebih besar dan banyak dibutuhkan dunia kerja tidak menjamin. Pelajar dari SMK N 1 Bantul yang duduk di kelas tiga urusan administrasi perkntoran memiliki sudut pandang lain bahwa setiap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih menonjolkan sesuai jurusan masing-masing. “Jadi sebenarnya semuanya memiliki kelebihan masing-masing, hanya mau dilihat dari sisi yang mana dulu,” tambahnya di akhir.