Mempersatukan Allah atau Mengedepankan Logika?
Foto : Istimewa |
Pernah
mendengar kisah tentang ashabul kahfi? Mereka adalah sekelompok pemuda beriman
di masa raja Diqyanus di Rom, pada waktu itu masyarakatnya semuanya menyembah
berhala. Sekelompok pemuda beriman melarikan diri ke dalam gua demi
menyelamatkan iman mereka, di dalam gua inilah ia tertidur. Tak terasa ia sudah
tertidur selama 309 tahun, bersama satu anjing yang selalu mengikutinya
(Al-kafh). Disebutkan pula Anjing yang najis dan haram dagingnya dijanjikan
Allah masuk ke Syurga, padahal ini hewan najis. Yang Ingin disoroti bukan
masalah anjingnya yang yang haram dan najis. Bukan!. Bukan bermaksud pula
mendeskriminasikan si anjing piaraan yang hina dina, Bukan!. Anjing juga
ciptaan Allah, anjing juga bertasbih kepada Allah
Liur
anjing pemicu timbulnya banyak penyakit, karena mengandung banyak kuman dan virus
berbahaya. Penelitian yang dilakukan di Jerman menunjukkan bahwa 79,7% orang
yang menderita kanker payudara kebanyakan mereka yang memelihara Anjing dan
sering bersentuhan langsung dengan anjing seperti mencium, memeluk,
menggendong, sampai wajahnya di jilati anjing (lihat anjingnya saja penulis sudah
manjat pohon). Setiap satu gram bulu anjing terdapat 189 telur ulat ditemukan,
dimana seperempat dari hasil tersebut membawa 71 sel telur kuman yang suka
menempel di kulit manusia. Hal ini dibenarkan oleh dr. Ian Royt, ternyata satu
sel telurnya saja memiliki panjang 1mm. inilah pemicu munculnya banyak penyakit
menular.
Di
dalam Al Quran seorang muslim disuruh untuk membersihkan diri saat
bersinggungan dengan anjing sejak jauh-jauh hari, sebelum ditemukan bahaya
anjing secara medis. Islam telah mengajar membersihkan liur anjing menggunakan
tanah. Secara ilmu kedokteran membersihkan menggunakan tanah dapat
menetralisasi kuman yang menempel dikulit, hal ini disebabkan karena tanah
mengandung unsure tetracycline dan tetarolite.
Inilah
indahnya Islam dan kemurahan Allah. Ketika diberikan sebuah pertanyaan
sederhana “Kamu pilih berkiblat pada logika atau pada perintah Tuhan?”. Jika
berkiblat pada logika, padahal perintah Allah dengan logika lebih duluan
perintah Allah. Jika berkiblat pada logika, logika tidak memiliki kebenaran 100
persen, sedangkan perintah Allah jaminan kebenarannya. Manusia sering terjebak
dengan pertanyaan-pertanyaan yang menuntut logika. Manusia diciptakan oleh
Allah, dan Allah lebih tahu banyak tentang siapa diri kita, bahkan DIA juga lebih
tahu apa yang baik dan buruk untuk kita. Salah satunya liur anjing najis. Tapi
banyak kasus, justru manusia yang seringkali sok tahu dan meyakini logika yang
telah dipeliharanya. Manusia lupa bahwa setan selalu mengelabuhi manusia antara
yang benar dan yang salah hanya beda tipis. Inilah bentuk dari ujian iman
hamba-hamba yang memahami ayat-ayat kauniahNYA.
Referensi
:
Al-Qur’an,
surat Al-Kafh
Ahamad,
S. 2013. AlasanIlmiah Kenapa Terkena Liur Anjing Harus Dibasuh Dengan Tanah . Diakses : April, 26
Mempersatukan Allah atau Mengedepankan Logika?
Reviewed by elisa
on
Saturday, April 26, 2014
Rating:
ternyata emang banyak kumannya ya, moga aja orang jadi makin yakin perintah Allah yang terbaik untuk umatnya. jadi kalo ada anjuran untuk melakukan kebaikan dan menjauhi hal2 tertentu meski larangannya belum bisa diterima logika saat ini, suatu saat bakal terbukti juga.
ReplyDeleteAmiiinn... itulah kenapa Allah menurunkan Al Qur'an dan menurunkan untuk dijadikan petunjuk bagi umat-umatnya. Al Qur'an menurunkan sebuah surat agar dipelajari. karena IA telah memberikan ayat-ayatnya tidak lewat AL Quran, lewat langit dan alam semesta. termasuk menyertakan ayat-ayatnya lewat permasalahan manusia... setiap sudut ada pelajaran yang semakin memperkkuat adannya kekuasaaNYA
Delete