3 BOLA DI KAPAL
Foto : Elisa |
Tiga bola disebuah kapal. Tiga buah
bola yang tidak pernah dimainkan olehku. Aku tahu bola itu tidak terlalu buruk
bentuknya. Tiga bola ini bergerak bebas, bergerak mengikuti gelombang ditengah
lautan. Ketika gelombang datang bola itu bergerak saling mendekat, terkadang
saling berjauhan terkadang ketiganya saling bertabrakan hebat (tergantung
gelombang ombak di tengah lautan). Aku menikmati pergerakan bola itu di atas
kapal
Suatu hari ketika aku bermain teman
yang sama denganku, anak nelayan yang tinggalnya bersebelahan. Ketika aku
mengikuti berlayar mencari sebuah ikan, aku juga melihat dua bola temanku. Saat
waktu makan siang, aku duduk di dek kapal, saat ombak datang, satu bola
berlarian, dan bola satunya tetap berada di tengah tiang kapal, bola diikat
oleh jaring bola yang diikatkan di tiang. Bola tidak bergerak seperti satunya. Kasusnya
berbeda dengan bola yangku miliki.
Ku kembali pulang, dan ikut ayah
berlayar lagi. Tiga bola itu masih terongokkan di dek kapal. Bekejaran satu
sama-lain saat kapal kembali terpelanting ombak besar, terkadang tiga-tiganya
saling bertemu dan akirnya berpencar lagi. Begitu terus menerus. Akan terulang
dan terulang. Begitupun yang terjadi pada dua bola di kapal teman. bola itu
tetap tidak bergerak dan saling bertabrakan secara dramatis meskipun ombak
nyaris menelungkupkan kapal. Ada satu bola yang tetap berada di posisi semula,
dan bola satunya mengelinding entah kemana, hingga akhirnya bola satunya pun
bertemu kembali ditiang dekat bola yang terikat oleh jala, akan tetap berhenti
disitu saat tidak ada ombak, jika ombak kembali, akan mengelinding lagi dan
saat ombak kembali tenang akan kembali di dekat bola yang terikat.
Aku dibuat berfikir dengan tiga bola
milikku. Aku diam, masih memfikirkannya agar ketiga bolaku ini tidak menganggu
aktifitasku dengan ayahku saat menjaring ikan-ikan. Saat ikan-ikan itu mulai
kita angkat, bola itu terus saja bergerak, sehingga mengganggu, menambah
keribetan kita saat berlomba-lomba meraih ikan yang mencoba lepas dari jaring.
Cara yangku lakukan hanya membuat
pembatas seperti milik teman sepermainanku. Agar bola-bola ini tidak saling
berbentur dan tidak menganggu ayah saat mengambil ikan. Aku ingat ketika ayah
memiliki beberapa penawaran, saat aku, kakak dan adik memiliki permintaan yang
berbeda-beda, sedangkan Ayah hanya memiliki nasi dan ikan asin. Ayah binggung
menuruti permintaan kita bertiga, biasanya yang ayah lakukan adalah meletakkan
makanan tersebut di depan kami. Ayah tidak peduli apakah kita akan memakan atau
tidak. Awalnya kita bertiga tidak ingin mengambilnya, namun setelah melihat
kerja keras ayah selama ini menghidupi kami, akirnya kakak mengambil dan
memakannya dengan nikmat.
Mungkin ini yang harus aku lakukan
pada ketiga bolaku. memperlakukan bola layaknya seorang manusia yang memiliki
perasaan, kebebasan yang dibatasi oleh norma agar tidak menganggu langkah ayah.
Bola ini tidak boleh liar, menuruti pergerakan ombak dari luar. akirnya kedua
bola aku beri pembatas agar tidak mudah mengelinding, sedangkan satu bola aku
biarkan bebas. Saat ombak tenang, bola bisa sesukanya ingin berhenti di bola
biru atau abu-abuku. Biarkan sampai kapal ayah menepi, pulang dan bola-bola itu
aku bawa pulang kembali, sebelum aku ajak ke tengah lautan kesekian kalinya.
3 BOLA DI KAPAL
Reviewed by elisa
on
Monday, February 03, 2014
Rating:
No comments: