Sekolah SMA Di Yogyakarta Masih Menarik Pelajar Dari Luar Yogyakarta

Pelajar SMA di Yogyakarta (Foto : Elisa)

SMA/K Negeri di Yogyakarta menarik banyak calon pelajar dari luar Yogyakarta. Beberapa penelusuran di setiap sekolah di Yogyakarta, ternyata banyak pelajar Yogyakarta yang rela datang jauh-jauh dari Yogyakarta, seperti dari Cilegon, ada pun mereka dari kota tetangga Yogyakarta, misalnya Boyolali dan Klaten.

Motif kedatangan pelajar menuntut ilmu di kota Gudeg ini ada banyak motif. Salah satunya Muhammad Shendy Herkolin, SMTI Yogyakarta jurusan Kimia Industi. Keputusannya belajar di Yogyakarta karena keinginannya sendiri, hidup mandiri sebagai anak pelajar SMA yang nge-kos. Shendy, biasa disapa, sengaja belajar di Yogyakarta karena ingin membandingkan proses belajar di kota “Pelajar” dengan di Boyolali yang tidak sekomplit Yogyakarta.

Nisa itulah sapaanya, gadis manis berjilbab yang memiliki Hobi menulis. Nisa juga salah satu pelajar SMA di Yogyakarta, ia berasal dari Banten, tepatnya di Cilegon. Gadis yang duduk di kelas XI IPS2 ini juga merantau ke Yogyakarta sejak awal SMP. Tujuan kedatangan memilih sekolah di Yogyakarta selain biaya hidup hari-hari relative murah, kualitas pendidikan yang diberikan sangat bagus dan maju. Bonus dari belajar ilmu di bangku formal, ia juga mengaku bahwa selama lima tahun Nisa belajar di Jogja ia juga mendapatkan pelajaran tentang kebudayaan jawa. “Kedatanganku ke Jogja karena mengikuti jejak mas yang sudah berhasil karena lulusan dari Jogja,” tambahnya kemudian.

Adapun beberapa pendapat dari pelajar asli Jogja perihal kedatangan pelajar dari luar yang sengaja menuntut ilmu, merelakan terpisahkan oleh jarak terhadap orangtua. Monik, pelajar dari SMA Karanggayam berpendapat bahwa, terjadinya kemungkin karena nilainya tidak masuk di kota tempat tinggal. Kemudian memilih sekolah di Jogja, di salah satu sekolahan swasta. “atau bisa jaga karena dia ingin mencari pengalaman di kota Gudeg ini,” tambahnya.

“kalimat yang keluar pertamakali adalah salut!” kata Niken Widiyawati, sebelum akirnya meneruskan kalimatnya lagi “ya mereka rela berjuang dan memprioritaskan pendidikan demi masa depan. Mereka juga rela berpisah dengan keluarga, dan itu menjdikan mereka mandiri . patut diacungi jempol mbak!” papar pelajar dari SMK 1 Kalasan secara panjang lebar.

Ulfiana A.W. yang duduk di kelas X SMTI ini mengaku senang melihat teman-teman sekelasnya yang hidup jauh dari orangtua, hidup ngekos sendirian, karena orant-orang yang tidak memiliki semangat yang tinggi tidak akan berani melakukan keputusan seperti teman-teman sekelasnya ini.

Harapan Muhammad Shendy herkolin belajar di kota Yogyakarta adalah agar angka tawura di Yogyakarta berkurang, “Kesan selama  sekolah di Jogja begitu amazing, soalnya sekolahku banyak tugasnya dan T.O.P B.G.T buat proses belajar mengajar di kota pelajar” tuturnya di akir percakapan. (Elisa, di Muat Tabloid BIAS 2013)