Sepucuk Surat Ayah
Elisa
Dimuat di Tabloid BIAS
Edisi 6, 2012
Ayahku-lokasi di Ngaglik (Foto : Elisa) |
Ranting Mahoni menari,
Sepertinya ingin menangkap angin
Oh… dahan muda terjatuh di tanah berlumpur
Angin meranggas akar pohon
Menghancurkan definisi hidup
Tentang impian, tentang kebahagiaan
Langkah tercekat dan tersungkur
Ketika sepucuk surat ayah mengatur langkahku,
Ku buang keringat ayah yang membasahi surat ini
Keraguan langkah!. Terjerumus!
Langkah hidupku yang terpenjara
Melebur bersama degradasi
Disaat aku berdiri di persimpangan,
Ku dapati sketsa makna
Tentang supucuk surat Ayah yang sempat ku enyahkan
Tak dapat lagiku ulang waktu
Sepucuk Surat Ayah
Reviewed by elisa
on
Sunday, January 20, 2013
Rating:
No comments: