Kuliah Perlu Kejelasan Tujuan

Foto : Elisa

Lulus SMA bukan berarti semua selesai begitu saja. Masih mempunyai tanggung jawab besar setelah menyelesaikan SMA. Apakah mau lanjut bekerja, atau meneruskan ke Perguruan Tinggi. Lulus SMA/SMK justru awal dari masa depan.

“Kalo aku kuliah dulu di Akuntansi, biar besok mendapat pekerjaan yang baik,” ungkap Tika Dian P.

Hal berbeda diungkapkan Nanda Pranasita Pambudi. Ia ingin melanjutkan kuliah karena ingin menjadi seperti ayahnya menjadi guru olahraga. Selain itu untuk menyalurkan bakatnya menjadi seorang bulutangkis.

“Saya ingin mengambil jurusan pendidikan dokter di UGM.  Karena memang sudah menyukai jurusan ini sejak lama,” tutur Wiji Lestari.

Sedangkan Vibi Primantono, pelajar yang pernah mengikuti olimpiade TIK ini mengatakan bahwa ia ingin masuk di Teknik informatika UGM. Merupakan dorongan sejak masih kecil hobi mengutak-atik komputer secara otodidak. Inilah yang mendorongnya untuk belajar lebih dalam tentang TIK.  

“Kuncinya motivasi dari diri sendiri, orangtua dan kerja keras,” tambahnya.

Dipihak lain ada pendapat, bangku kuliah bukanlah satu-satunya tempat belajar. Masih banyak ruang, tempat dan sarana lain untuk meningkatkan kecerdasan seseorang atas bidang ilmu tertentu. Kuliah adalah sarana untuk mendapatkan ilmu lebih baik dan matang dari SMA/SMK. Benarkah demikian?.

“Belajar tidak harus di bangku kuliah. Di tempat kerja, lingkungan sekitar juga bisa,” jawab Puji Asih.

Lain dengan Sulis yang mengatakan bahwa kuliah itu konsekuensinya ada pada dana. Jika tidak sungguh-sungguh belajar, maka uang biaya kuliah akan sia-sia dan membuang waktu. Padahal belajar tidak harus di pendidikan formal.

“Karena orang tuaku tidak mampu biayai kuliahku, maka aku tidak kuliah. Prinsipku, dimanapun aku berdiri, ada kesempatan, disitulah tempat belajarku”.

Masihkan tetap kuliah dengan keragu-raguan jurusan yang akan di ambil setelah lulus SMA, mengapa?.

Seperti yang diungkapkan oleh Dwi Rahman yang mengatakan bahwa Kuliah baginya sebagai mencari gelar dan status mahasiswa. Alasan lain mengikuti kuliah yaitu menunda penggangguran.

“Paling tidak nambahlah temannya..,” tambahnya.

Begitu pula yang di ungkapkan oleh Baim Manam, menyatakan bahwa mengikuti kuliah untuk menambah meramaikan aksi demo, pembakaran ban, blokir jalan, dan tawuran.

“Banyak kan sekarang yang kuliah, tapi perilakunya seperti itu. Sama saja,” tambahnya.

 “Kalo aku lebih tepatnya karena ingin di sayang bapak dan ibu. Caranya ya..., dengan menuruti kata mereka harus kuliah dimana dan jadi apa”, jawab Arif Gunawan tenang tanpa ekspresi.

Berbeda dengan Lia ama Lia, bahwa tujuan kuliah bukan untuk mendapatkan kerja. Tapi untuk menambah ilmu yang belum dimiliki. Orang kuliah menganggur karena tidak berusaha melakukan yang terbaik saat kuliah. Hal ini disebabkan karena niat mereka yang salah. Dampak hasilnya mengalami ketidak beresan dalam proses belajar. (Elisa, Amalia, Risa)

dimuat di Tabloid BIAS

edisi 8, 2011