JADI PENELILTI, ASAH ANALISIS
Foto : R. Chepi |
Pelajar di Yogyakarta menjadi ikon
penelitian bagi anak SMA sederajat. Salah satu yang mendapatkan perhatian
banyak orang adalah penemuan tentang bra sebagai tempat penyimpanan ASI. Penemu
ini salah satu siswa dari SMA N 6 Yogyakarta.
Masih banyak temuan pelajar di
Yogyakarta dari hasil penelitian ilmiah, hanya saja belum terekspose secara
nasional. Ada sebagian pelajar menganggap, penelitian sesuatu hal yang
menakutkan. Sebaliknya, ada pula pelajar yang menganggap bahwa penelitian sesuatu
hal yang menantang dan menarik.
Dunia penelitian menjadi hobi yang
menguntungkan, kegiatan yang patut coba. Penelitian tidak harus sesuatu hal
yang besar, hal-hal kecil dan sederhana pun juga disebut menjadi penelitian.
Misalnya penelitian tentang kandungan gizi di bonggol pisang dan sesuatu yang
sudah kita temui sehari-hari.
Seperti
yang dilakukan oleh Dede Ori Kusuma Juharto. Siswa Dari SMA 1 Depok mengaku
terlibat dalam penelitian sekolah. Baginya melakukan penelitian sangat membantu
dalam memecahkan masalah yang masih bersifat misteri. Tidak hanya itu,
penelitian juga dapat menjawab pertanyaan masyarakat. Menyoal juara, bagi Dede
hanya reward dari ketekunan, kesabaran dan kerjakeras selama melakukan
penelitian.
Dede Ori Kusuma Juharto |
Alasan
Dede terlibat dalam penelitian disekolah karena ingin mengasah kemampuan daya
analisisnya. Sebutan yang akrab di sebut Dede ini belajar penelitian dan
menulis sejak SMA, dengan tujuan saat di bangku kuliah akan semakin mudah
jalannya. Mengingat skripsi yang identik dengan penelitian. “Hitung-hitung
besok saat melakukan penelitian di Perguruan Tinggi Aku tidak kaget lagi,” katanya.
Cowok
yang suka bersosialisasi dan bermain musik berharap dalam penelitiannya
berkualitas. Dimana hasil penelitiannya dapat dinikmati oleh banyak orang
secara luas. Harapannya setelah melakukan penelitian, meninggalkan bekas yang
bermanfaat. Dengan catatan, meneliti apapun itu, asalkan bermanfaat.
Berbeda
dengan pelajar dari SMA Kalasan, Wahyu
Puji Astuti yang tidak terlibat dalam kegiatan penelitian di sekolah. Baginya
kegiatan penelitian di sekolah-sekolah terlalu ribet. Baginya meluangkan waktu
yang lebih.
Meskipun secara personal Ayuk tidak suka
dengan prosedur penelitian, tetapi gadis satu ini berpandangan bahwa penelitian
penting dan bermanfaat. Ia berasumsi bahwa penelitian di sekolah sekolah bentuk
langkah awal dalam mewujudkan pola kehidupan yang lebih baik.
Menariknya pelajar yang duduk di
bangku IPS XI berpendapat bahwa penelitian semacam ini selain mengasah
kekritisan siswa, juga memiliki kesempatan dan tentunya pengalaman. “bagiku ini
sangat keren. Mereka sibuk sana-sini. Apalagi ketika mereka ikut ajang
perlombaan dan menang. Membuatku juga ingin bergabung!” ujar Ayuk (Elisa).
Tulisan ini di terbitkan Tabloid BIAS
Edisi 6, 2012
JADI PENELILTI, ASAH ANALISIS
Reviewed by elisa
on
Saturday, January 12, 2013
Rating:
No comments: