Yearbook Murahan, Tidak Selalu Murahan
Foto : Ist |
Yearbook, tidak selalu diterima di
kalangan pelajar. Meski sejumlah sekolah menengah atas menjadikan yearbook ini
sebagai bentuk self efication, semacam eksistensi diri.
Kian menjadi trend dikalangan
sekolah karena tampilan, desain, dan foto yang lebih menarik dari buku tahunan pada
umumnya. Yearbook kini dikemas menjadi lebih menarik. Harga yang ditawarkan pun
beraneka ragam. Mulai dari seratus ribu, sampai lima ratus ribu, bahkan ada
juga yang nyampai 700 ribunan loh. Tetapi kualitasnya memang sepadan dengan
harganya.
Beberapa SMK di Piyungan yearbook
dibuat hanya sederhana. Berbentuk seperti buku tulis dan tertulis nama dan
profil siswa. Inipn dibagikan kepada pelajar setiap akhir tahun secara gratis,
kalo pun membayar tidak hanya sedikit.
Harga mahal, bagi beberapa pelajar
yang tinggal di kota harga tidak begitu menjadi masalah. Sebaliknya bagi
orang-orang desa harga ini sangat mahal. Nyarisnya, Istilah yearbook, di
kalangan pelajar yang tinggal di Desa tidak mengetahui istilah yearbook. Salah
satunya pelajar dari SMA di kawasan Karanggayam, Monik mengaku tidak mengetahui
apa itu yearbook.
Seperti yang diungkapan pelajar dari
SMK Kalasan Sleman ketika di tanya tentang yearbook.
“Oh, kalo maksud yearbook itu buku
tahunan? Kalo menurutku buku tahunan tidak harus semahal itu. Sederhana sudah
cukup. Lagi pula buku tahunan SMP ku dulu juga tidak pernah dibuka, apalagi di
baca. Males mbak!” Syifa.
Sementara, Dhian, salah satu pelajar
dari SMK Muhammadiyah Prambanan memandang yearbook yang dibuat dengan desain,
layout dan pemotretan yang menarik memang tampak terlihat cool. Bagus sebagai
kenang-kenagan selama di sekolah bersama.
Baginya, penting adanya yearbook
semacam ini. Dengan melihat besaran harga, cowok jurusan mesin kelas XII ini
mengaku enggan membuat buku tahunan. Mengingat teman sekelasnya mayoritas
laki-laki. Yang notabene tidak suka dengan kenarsisan berfoto.
“Yearbook menghabiskan uang ratusan
ribu bagiku ngak penting banget, itukan Cuma kebutuhan sekunder. Mending
digunakan untuk membayar SPP,” tutur Haris, pelajar SMK 4 Jogja.
Buku tahunan atau yearbook dengan harga mahal
dan tampilan yang wah ternyata tidak
selalu menjadi trend. Tempat tinggal juga sangat memepengaruhi perkembangan
trend. Seperti fenomena yearbook dari sudut pandang lingkungan desa dan kota
ini. (Elisa)dimuat di Tabloid BIAS edisi 3, 2012
https://www.facebook.com/BiasTeensMedia?ref=ts&fref=ts
Yearbook Murahan, Tidak Selalu Murahan
Reviewed by elisa
on
Monday, December 03, 2012
Rating:
No comments: