KELIR SRIKANDI : LUNCURKAN DOKUMENTER, JADIKAN PENONTON PINTER
Foto : Elisa |
Komunitas
Coret dan komunitas Jeda launching Film dokumenter Kelir Srikandi, pada 14
Oktober 2012 di Balai Bahasa Yogyakarta pukul 15.00 WIB. Film kolaborasi dua
komunitas ini menceritakan tentang perjalanan seorang remaja menjadi dalang
perempuan. Memperjuangkan emansipasi wanita yang mengangkat kearifan lokal
budaya jawa.
Film
dokumenter dikerjakan 6 personil dari komunitas Coret dan Jeda yang mayoritas
diikuti oleh anak-anak SMA/K/MA. Pada 15 Oktober didaftarkan ke FFD. Eni, Salah
satu personil pembuatan dokumenter mengatakan bahwa, tujuannya ingin menunjukan
kepada anak-anak muda khususnya di Jogja untuk berani berkarya.
Film
Dokumenter ini mengambil tema tentang emansipasi wanita, karena banyak akibat
gender membatasi para wanita. Jadi film ini mengangkat seorang pelajar wanita
menjadi dalang demi menjunjung kearifan lokal. Dokumenter ini terinspirasi
karena alasan globalisasi, dan kemajuan teknologi yang merubah gaya hidup anak muda jogja menjadi kebarat-baratan.
Pesan
film dokumenter yang ingin disampaikan oleh komunitas coret ini selain ingin
menunjukkan kepada remaja pada pentingnya melestarikan kearifan lokal jawa,
sekaligus memberikan motivasi kepada para remaja bahwa anak-anak SMA lain
diluar komunitas Coret dan Jeda sebenarnya juga bisa membuat dokumenter.
Dokumenter ini memberikan bukti, bahwa dalam menganut kearifan lokal tak
perlu berkoar-koar dan tidak sekedar
omong saja. Tetapi perlu bukti.
Dokumenter
Dalang Perempuan merupakan dokumenter yang di produksi coret yang ke 9 kalinya.
Dari kesembilan pembuatan dokumenter murni dibuat oleh anggota komunitas coret.
Dalam pembuatan dokumenter tidak hanya berbekal bisa nge-shoot gambar, tetapi
juga dituntut bisa menulis. Karena ini sangat membantu dalam pembuatan skrip.
Seperti
yang dipaparkan oleh Eni, salah satu anggota coret mengatakan bahwa pada
mulanya ia bergabung saat itu masih duduk bangku SMA, tidak bisa menulis, dan
tidak tahu tentang film.
“…di
situ kita diajarkan membaca bacaan apa saja!. Dari bacaan tersebut maka muncul
pendapat dari diri kita yang ingin dituliskan, disitulah kita diajarkan berani
menuliskannya” tambah Eni.
Berbeda
dengan Ubay yang mengaku tidak pandai menulis, tetapi mahir dalam pengambilan
video.
“Poin penting dalam film teliti dalam pengaturan
tata cahaya. Karena hanya permasalahan tentang siluet dan kesalahan pengambilan
angle bisa menjadi kesalahan fatal,” ujar Ubay sebagai kameramen. (Elisa)
KELIR SRIKANDI : LUNCURKAN DOKUMENTER, JADIKAN PENONTON PINTER
Reviewed by elisa
on
Sunday, December 16, 2012
Rating:
No comments: