Aku Malas Sekolah
foto : Elisa |
Pantaskah kita mengucapkan “Aku malas sekolah”. Jika kamu merasa pantas mengucapkannya lebih baik tidak usah sekolah sekalian. Karena sekolah harus ada kemauan dari hati bukan dari rasa gengsi. Sekolah bukanlah hal yang sia-sia. Justru sekolahlah yang membuat kita mempunyai banyak teman dan tentu banyak ilmu ynag kita dapat di dalamnya. baik sadar maupun tidak sadar. Jika kita membenci satu, dua mata pelajaran wajar. Karena adakalanya kita mempunyai titik tertentu untuk menilai rasa suka dan tidaknya. Ketidak sukaan kita juga bisa di sebabkan dari faktor guru, maupun dari mata pelajaran itu sendiri.
“Mata pelajaran yang menyemukan!!”.
Sebenarnya pelajaran yang menjemukan bisa diukur dari segi penyampaian dan dari segi diri kita sendiri. Jika yang terjadi dari penyampaian yang kurang dari Bapak/Ibu Guru, mungkin diantara teman-teman ada yang sempat tertidur saat di jelaskan. Wah…. Kalau begitu sama. Dulu saya juga pernah begitu.
Memang sekolah tidak selamannya menyenangkan. Sebenarnya kita sekolah juga boleh kok mengadu atau komplain kepda Bapak/Ibu Guru, atas ketidaknyamanan atau kurangnya penyampaian pengajaran yang menyebabkan kita tidak dong malah membuat kita semaking blog. Daripada kita tetap dibimbing beliau, padahal kita tidak paham apa yang disampaikan, sehingga kita ngobrol dengan teman semeja dan tidak memperhatikan Bapak/Ibu mengajar. Lebih baik kita bicarakan masalah itu sekarang dari pada saat UAN kita kesulitan memahami soal. Di negara kitakan menganut asas demokrasi, jadi jangan takut. Tidak ada salahnya kita mengadu kepada Bapak/Ibu guru kan?
”Bagaimana menyampaikan tentang ketidak berkenaannya kita saat Bapak/Ibu menjelaskannya sulit kita tangkap dan terlalu sering meninggalkan tugas mencatat di paan tulis terus-terusan kepada kita. Padahal kita sudah mempunyai buku itu?”.
Itu semua disampaikan dengan sopan, ramah dan tentunya kita sampaiikan alasan kita dengan kesepakatan bersama, janganmemutuskan secara sepihak.
”Bagaimana dengan Bapak/Ibu guru yang tidak suka sama kita?”.
Wah......., ini bahaya. Tetapi jangan takut, anggap saja kita masih punya Bapak/Ibu Guru yang memperhatikan, jika memang tidak ada, kan masih ada ayah ibu di rumah. Mungkin Bapak/Ibu yag sebal sama kita karena kita terlalu banyak tingkah atau kita sempat melukai hati Bapak/Ibu Guru kita.
”Kita tidak pernah menyakiti Bapak/Ibu Guru kok”.
Nah, jika ini yang terjadi kita harus pandai-pandai bercermin. Mungkin saat pelajaran kita sering ngobrol dengan teman sebangku. Padahal Bapak/Ibu guru sedang mejelaskan materi. Bisa juga kita selalu datang terlambat saat pelajaran tertentu. Bahkan bisa juga disebabkan oleh faktor yang lain.
”Bagaimana agar kita mnyukai mata pelajaran yang kita benci”.
Teman-teman pasti ada salah satu bahkan lebih dari satu mata pelajaran yang sangat dibenci. Pelajaran apa itu?. Jawabannya relatif. Tapi rasa benci itu bisa berubah menjadi suka. Biasannya jika kita membenci mata pelajaran pasti kita mendapatkan nilai do, re, mi, fa, sol. Tentu kita malu dengan mendapatkan nilai tersebut.
Kita melihat saja teman-teman yang mendapatkan nilai bagus. Jika anak yang ingin lebih baik dari hari ini, pasti akan belajar mati-matian. Tetapi kebanyakan teman-teman sekarang lebih memilih menyontek teman-teman kita yang kemarin mendapatkan nilai bagus. Padahal itu semua tidak baik untuk kita. Itu sama saja kita bunuh diri. Dan saat UAN besok kita baru merasakan susahnya
”Lalu bagaimana car menghilangkan rasa malas itu?”
Untuk menghilangkan rasa malas, kita bisa melihat teman-teman kita yang mendapatkan nilai bagus. Kita pasti akan merasakan maulu, dan timbul keinginan untuk belajar. Jika hal itu tidak terjadi langkah selanjutnya kita harus berfikir kedepan.
Kita harus berfikir kedepan. Seandainya kita di hadapkan UAN yang nilainya selalu meningkat dari tahun ketahun tentu kita tidak akan berlenggang kangkung. Kita harus selalu berorientsi ke depan. Sering-sering bertanya kepada diri sendiri, ”Jika kita tidak belajar sedari sekarang, besok saat UAN bagaimana aku akan mengerjakan ujian itu?”. (Elisa)
Diterbitkan :
Tabloid BIAS edisi 8, Desember 2008
Aku Malas Sekolah
Reviewed by elisa
on
Sunday, December 13, 2009
Rating:
No comments: