HIV/AIDS? JANGAN SAMPAI AH…
Tanggal 1 Desember itu hari apa sih? Banyak remaja di kota Yogyakarta yang masih belum mengerti hari itu, padahal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS oleh seluruh dunia. Tanggal diperingatinya saja tidak tahu, apalagi arti dari AIDS. Seperti halnya Efandra saat di tanya mengenai hari AIDS sedunia, “Hari apa ya, aku enggak ngerti e. Kalau enggak salah sih hari Senin, he he he”. Jawab Efanda siswa SMA 1 Sewon.
Pengakuan tentang hari AIDS saja masih kurang dipahami oleh para remaja sekarang, padahal bahaya AIDS sedang mengintai mereka di mana saja. AIDS dapat membuyarkan masa muda mereka. Untuk itu sangat dibutuhkan penyuluhan mengenai apa itu AIDS, bahayanya, cara penularan, serta akibatnya. Terutama bagi para remaja yang notabene masih duduk dibangku SMP dan SMA.
Lain lagi jawaban Fitri yang duduk di kelas 2 Akuntansi SMK Budhi Dharma, “Tanggal 1 Desember kita memperingati hari AIDS. Dengan adanya hari AIDS, kita semua teringat akan penderitaan yang dialami saudara-saudara kita. Dan kita akan berfikir betapa pentingnya kesehatan yang begitu mahal itu. Dan kita akan berpikir betapa pentingnya kesehatan yang begitu malah itu. Mungkin peringatan ini mampu menyadarkan kita semua terutama bagi para tunas bangsa untuk lebih memahami bahwa kemajuan, perkembangan, serta ketentraman negara kita ini adalah tanggung jawab bersama”.
“Setahuku AIDS itu penyakit yang menyebabkan berkurangnya fungsi dari sistem perisai kekebalan tubuh karena masuknya vires ke aliran darah manusia”. Jelas Ika siswi SMK 1 Yogya
“Apalagi AIDS itu bahaya banget dan sampai sekrang belum ada obatnya”. Sambung Angger Prasetya SMK 2 Yogya yang di temui di sebuah studio musik di daerah Bausastran. Cukup lega kalau mereka mengerti apa itu HIV/AIDS, apalagi mereka adalah anak-anak band yang sangat rentan dengan narkoba dan seks bebas.
Tapi apa sih sebenarnya HIV/AIDS itu?. Kita simak penjelasan dari Arish selaku Koordinator Pusat Studi Seksualitas Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). “Kita mulai dulu dari kepanjangannya ya. HIV (Human Immunodificiency Virus). Human=Manusia, Immunodificiency=kekurangan kekebalan tubuh, dan Virus=virus/penyakit. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Lalu AIDS (Acquired Immuno Deficieny Syndrome), Acquired=menerima, Immuno=Kekebalan Tubuh, Deficiency=Kekurangan, Syndrome=Kumpulan gejala. Jadi AIDS adalah tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya/menurunnya kekebalan tubuh karena infeksi lanjut dari HIV”.
Media penularannya dari mana saja dan bagaimana kita bisa tertular HIV/AIDS?. Menurutnya bisa melalui cairan sperma, cairan vagina, darah dan ASI. Sedang cara menularnya misalkan melalui hubungan seks dengan orang yang terinfeksi tanpa menggunakan kondom, memakai jarum suntik bergantian dengan orang yang terinfeksi, terlahir ataupun disusui dari ibu yang terinfeksi dan transfusi darah yang telah tercemar HIV. Wah ngeri juga ya, Cuma karena terlahir dari ibu yang terkena HIV saja anaknya bisa tertular. Uiiiih sereeem….
Apalagi dari tahun ke tahun penderita HIV/AIDS di Yogya meningkat 20%. Menurut penelitian PKBI, jumlah keseluruhan penderita HIV yang dilakukan sampai dengan bulan September 2008 adalah 584 jiwa. Sedangkan yang terjangkit AIDS sebanyak 192 jiwa. Mungkin banyak saja penderita HIV/AIDS di Yogya bila msih kurangnya pencegahan dari masing-msing pribadi, terutama para remaja usia 15-24 tahun.
Wahh…. bagaimana ya penyakit ini bisa menyebar begitu cepatnya?. “Dengar-dengar sih penularan HIV/AIDS tambah cepat karena pemakaian jarum suntik secara bergantian. Parahnya di tempat-tempat umum juga ada jarum-jarum yang sengaja dipasang dan sudah terinfeksi virus HIV/AIDS. Itu dilakukan orang-orang yang ingin menularkan penyakitnya, ngeri banget kan?”. Jelas Eni.
Bener banget, memang sekarang ini penularan HIV/AIDS sudah sangat mengerikan. “Media penularan paling banyak berasal dari pemakaian jarum suntik secara bergantian”. Jelas Asih. Pemakaian jarum secara bergantian ini umumnya dilakukan oleh anak-anak remaja yang telah menyumbangkan prosentase sebanyak 13% bagi penderita HIV.
“Sebenarnya dalam hal ini, orangtua berperan sangat penting dalam pencegahan HIV/AIDS di kalangan remaja, hal itu karena orangtua seperti penyaring pengaruh dunia luar”, Tutur Ibu Justina Satiti selaku Pengurus Harian Daerah PKBI. Para orangtua masih merasa anak-anaknya masih kecil dan belum saatnya mengerti masalah HIV/AIDS, padahal pengetahuan tentang hal ini sangat penting untuk anak-anak mereka yang beranjak remaja agar tidak salah langkah. Selain dari orangtua, sekolah juga turut menyumbangkan peran penting dalam pencegahan terjadinya HIV/AIDS.
“Peran orangtua dan guru sangat penting, seperti membangun keharmonisan baik di rumah maupun di sekolah. Selain itu anak-anak perlu diberikan masukan yang membangun dari dalam diri si anak. Dan hal yang paling penting di sini adalah anak perlu dibekali ajaran yang bermoral dan agamis, sehingga aura positif akan muncul dengan sendirinya”, jelas Bapak Edi Nasrudin guru Bimbingan Konseling (BK) dari SMP Pembangunan Piyungan.
Suyitno, guru BK SMAN 1 Sewon mengatakan, setiap awal penerimaan siswa baru, penyuluhan mengenai bahayanya HIV/AIDS selalu diberikan kepada para siswa. Mediannya pun tak terbatas dari para guru sendiri. Tetapi mendatangkan narasumber yang dianggap ahli dibidang ini. Menurutnya, dengan adanya pemahaman dari orangtua dan penyuluhan dari pihak sekolah setidaknya sudah membuat para remaja mengerti akan bahaya HIV/AIDS. (Elisa/G Anggertimur/Farhan Bina Sentanu)-c
Sumber : Kedaulatan Rakyat
Pengakuan tentang hari AIDS saja masih kurang dipahami oleh para remaja sekarang, padahal bahaya AIDS sedang mengintai mereka di mana saja. AIDS dapat membuyarkan masa muda mereka. Untuk itu sangat dibutuhkan penyuluhan mengenai apa itu AIDS, bahayanya, cara penularan, serta akibatnya. Terutama bagi para remaja yang notabene masih duduk dibangku SMP dan SMA.
Lain lagi jawaban Fitri yang duduk di kelas 2 Akuntansi SMK Budhi Dharma, “Tanggal 1 Desember kita memperingati hari AIDS. Dengan adanya hari AIDS, kita semua teringat akan penderitaan yang dialami saudara-saudara kita. Dan kita akan berfikir betapa pentingnya kesehatan yang begitu mahal itu. Dan kita akan berpikir betapa pentingnya kesehatan yang begitu malah itu. Mungkin peringatan ini mampu menyadarkan kita semua terutama bagi para tunas bangsa untuk lebih memahami bahwa kemajuan, perkembangan, serta ketentraman negara kita ini adalah tanggung jawab bersama”.
“Setahuku AIDS itu penyakit yang menyebabkan berkurangnya fungsi dari sistem perisai kekebalan tubuh karena masuknya vires ke aliran darah manusia”. Jelas Ika siswi SMK 1 Yogya
“Apalagi AIDS itu bahaya banget dan sampai sekrang belum ada obatnya”. Sambung Angger Prasetya SMK 2 Yogya yang di temui di sebuah studio musik di daerah Bausastran. Cukup lega kalau mereka mengerti apa itu HIV/AIDS, apalagi mereka adalah anak-anak band yang sangat rentan dengan narkoba dan seks bebas.
Tapi apa sih sebenarnya HIV/AIDS itu?. Kita simak penjelasan dari Arish selaku Koordinator Pusat Studi Seksualitas Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). “Kita mulai dulu dari kepanjangannya ya. HIV (Human Immunodificiency Virus). Human=Manusia, Immunodificiency=kekurangan kekebalan tubuh, dan Virus=virus/penyakit. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Lalu AIDS (Acquired Immuno Deficieny Syndrome), Acquired=menerima, Immuno=Kekebalan Tubuh, Deficiency=Kekurangan, Syndrome=Kumpulan gejala. Jadi AIDS adalah tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya/menurunnya kekebalan tubuh karena infeksi lanjut dari HIV”.
Media penularannya dari mana saja dan bagaimana kita bisa tertular HIV/AIDS?. Menurutnya bisa melalui cairan sperma, cairan vagina, darah dan ASI. Sedang cara menularnya misalkan melalui hubungan seks dengan orang yang terinfeksi tanpa menggunakan kondom, memakai jarum suntik bergantian dengan orang yang terinfeksi, terlahir ataupun disusui dari ibu yang terinfeksi dan transfusi darah yang telah tercemar HIV. Wah ngeri juga ya, Cuma karena terlahir dari ibu yang terkena HIV saja anaknya bisa tertular. Uiiiih sereeem….
Apalagi dari tahun ke tahun penderita HIV/AIDS di Yogya meningkat 20%. Menurut penelitian PKBI, jumlah keseluruhan penderita HIV yang dilakukan sampai dengan bulan September 2008 adalah 584 jiwa. Sedangkan yang terjangkit AIDS sebanyak 192 jiwa. Mungkin banyak saja penderita HIV/AIDS di Yogya bila msih kurangnya pencegahan dari masing-msing pribadi, terutama para remaja usia 15-24 tahun.
Wahh…. bagaimana ya penyakit ini bisa menyebar begitu cepatnya?. “Dengar-dengar sih penularan HIV/AIDS tambah cepat karena pemakaian jarum suntik secara bergantian. Parahnya di tempat-tempat umum juga ada jarum-jarum yang sengaja dipasang dan sudah terinfeksi virus HIV/AIDS. Itu dilakukan orang-orang yang ingin menularkan penyakitnya, ngeri banget kan?”. Jelas Eni.
Bener banget, memang sekarang ini penularan HIV/AIDS sudah sangat mengerikan. “Media penularan paling banyak berasal dari pemakaian jarum suntik secara bergantian”. Jelas Asih. Pemakaian jarum secara bergantian ini umumnya dilakukan oleh anak-anak remaja yang telah menyumbangkan prosentase sebanyak 13% bagi penderita HIV.
“Sebenarnya dalam hal ini, orangtua berperan sangat penting dalam pencegahan HIV/AIDS di kalangan remaja, hal itu karena orangtua seperti penyaring pengaruh dunia luar”, Tutur Ibu Justina Satiti selaku Pengurus Harian Daerah PKBI. Para orangtua masih merasa anak-anaknya masih kecil dan belum saatnya mengerti masalah HIV/AIDS, padahal pengetahuan tentang hal ini sangat penting untuk anak-anak mereka yang beranjak remaja agar tidak salah langkah. Selain dari orangtua, sekolah juga turut menyumbangkan peran penting dalam pencegahan terjadinya HIV/AIDS.
“Peran orangtua dan guru sangat penting, seperti membangun keharmonisan baik di rumah maupun di sekolah. Selain itu anak-anak perlu diberikan masukan yang membangun dari dalam diri si anak. Dan hal yang paling penting di sini adalah anak perlu dibekali ajaran yang bermoral dan agamis, sehingga aura positif akan muncul dengan sendirinya”, jelas Bapak Edi Nasrudin guru Bimbingan Konseling (BK) dari SMP Pembangunan Piyungan.
Suyitno, guru BK SMAN 1 Sewon mengatakan, setiap awal penerimaan siswa baru, penyuluhan mengenai bahayanya HIV/AIDS selalu diberikan kepada para siswa. Mediannya pun tak terbatas dari para guru sendiri. Tetapi mendatangkan narasumber yang dianggap ahli dibidang ini. Menurutnya, dengan adanya pemahaman dari orangtua dan penyuluhan dari pihak sekolah setidaknya sudah membuat para remaja mengerti akan bahaya HIV/AIDS. (Elisa/G Anggertimur/Farhan Bina Sentanu)-c
Sumber : Kedaulatan Rakyat
HIV/AIDS? JANGAN SAMPAI AH…
Reviewed by elisa
on
Thursday, April 16, 2009
Rating:
No comments: