3 Aspek Proses Penting di Dunia Penerbit buku
Penerbit buku indie masih banyak diminati. Setidaknya,
jalur penerbitan indie menjadi peluang baik bagi pera penulis yang naskahnya
tidak diterima di penerbit mayor. Adapun tujuan dari penerbitan indie sebagai
tempat untuk memberikan kesempatan untuk menerbitkan buku mereka sendiri dan
memberikan ruang mengeluarkan gagasan ide dalam bentuk buku.
Dibandingkan
20 tahun yang lalu, penulis dimudahkan menerbitkan buku dengan jalur PoD atau
indie. mudahnya proses penerbitan kini tidak hanya diperuntukan untuk penulis
saja, melainkan banyak diburuoleh pendidik/pengajar dari akademisi. Jadi, Para akademisi juga bisa memanfaatkan peluang ini,
khususnya para dosen yang kini dituntut untuk menerbitkan buku. Tidak hanya itu,
pembicara seminar pun sangat boleh menerbitkan buku berisi materi seminarnya.
Berbicara tentang
proses penerbit buku, ada beberapa
hal yang perlu kamu perhatikan. Setidaknya, ada tiga tipe proses penerbitan
yang perlu penulis ketahui. Sebagai berikut.
Penerbit Konvensional
Penerbitan konvensional
merupakan penerbit buku umum. Jadi, penulis memberikan naskah ke penerbit dan
menunggu kabar dari penerbit. Dengan kata lain, penulis menunggu kepastian dari
penerbit, apakah naskahnya diterima atau di tolak. Jadi naskah yang diterima
berdasarkan standar penilaian dari penerbit tersebut.
Naskah yang
diterima, penulis akan diajak kerjasama proses penerbitan. Kerjasama juga
membahas tentang sistem pembayaran naskah, apakah naskah dibayarkan secara jual
putus atau royalti, semua tergantung dari diplomasi penulis dan penerbit.
Menerbitkan buku
di penerbit konvensional lebih sulit karena memiliki banyak persaingan. Tidak heran jika penulis
yang mengirimkan naskah ke penerbit konvensional banyak yang naskahnya
dikembalikan. Penerbit Konvensional inilah yang disebut juga dengan penerbit
mayor.
Penerbit indie
Penerbit
indie atau yang sering kita dengar dengan self publishing adalah penerbit buku
yang mencetak buku secara mandiri. Jadi penulis dapat mencetak buku dalam
jumlah kecil. Proses penerbitan indie dilakukan si penulis dengan cara membiayai
biaya cetaknya sendiri.
Tipe
penerbitan yang kedua ini juga tidak kalah menguntungkannya. Penulis buku bisa
menerbitkan dan melakukan launching bukunya sendiri. Keuntungan yang diperoleh
si penulis bisa mencapai tiga kali lipat dari harga bukunya. Si penulis bisa
melakukan direct selling dan tidak menggunakan jasa distributor untuk memasok
bukunya ke toko-toko buku.
Ia perlu
memiliki modal awal untuk mencetak bukunya sendiri. Hal ini juga perlu
mempertimbangkan jumlah buku yang akan dicetak. Biasanya semakin banyak buku
yang dicetak, semakin murah harga cetaknya. Modal yang besar tentu harus
diimbangi dengan promosi yang gencar. Jika penulis tidak bisa memasarkan dengan
baik bukunya, bisa jadi karyanya tidak laku terjual dan hanya dibagikan secara
cuma-cuma.
Penerbitan Buku Kerjasama
Ada penerbit
konvensional (mayor) ada juga penerbit indie. selain dua hal tersebut, ternyata
juga ada penerbit kerjasama. Penerbit yang bisa menerbitkan secara konvensional
maupun secara indie. penerbit kerjasama melibatkan penulis masuk di dalamnya. Jadi
penulis turu menanggung biaya cetak buku, menjual buku sendiri dan juga bisa
mendapatkan royalti dari hasil penjualan bukunya.
Khusus bagi
penulis yang sudah memiliki popularitas, menggunakan metode penerbitan ketiga
ini lebih menguntungkan. Bagaimanapun juga popularitas seorang penulis akan
memudahkan proses penjualan buku kepada pembaca. Bukan berarti penulis yang
belum memiliki popularitas tidak dapat melakukan hal ini. Penulis tetap bisa
melakukannya.
Inilah tiga
hal penting yang perlu diperhatikan ketika melakukan proses penerbit buku. Semoga dengan ulasan ini
bermanfaat dan memotivasi kamu agar segera cus menulis buku.(Elisa)
3 Aspek Proses Penting di Dunia Penerbit buku
Reviewed by elisa
on
Tuesday, February 20, 2018
Rating:
Jadi yakin untuk terbitkan buku di penerbit deepublish,
ReplyDeletedo'akan semoga lancar :)