Bergaya Dari Menonton
Gaya hidup, tontonan hingga cara berpakaian yang kebarat-baratan maupun
ketimur-timuran telah jadi bagian dari gaya remaja kekinian. Tontonan yang
sedang trend untuk saat ini misalnya drama asia. Survai lapangan dari 10 sampel
pelajar SMA/SMK menyatakan Sembilan dari sampel tersebut menonton drama asia
dan luar negeri.
Sedangkan pengamatan lapangan selama tiga menit di tepi jalan raya besar
ditemui sampel remaja yang mengikuti tren terbaru. Dalam waktu tiga menit
sekitar Sembilan remaja melintas dengan berbagai gaya. Mulai dari model
ketimuran, kebaratan. Lengkap dengan genre yang berbeda-beda.
Industry film dan music secara tidak langsung telah mempengaruhi
perkembangan gaya hidup dan pola pikir seseorang terhadap budaya yang telah ada
sebelumnya.
Ratih, salah seorang pelajar di Bantul, yang tergila-gila dengan budaya
Korea. Tidak tanggung-tanggug mulai dari drama asia yang ditayangkan di salah
satu stasiun televise. Menariknya lagi, pelajar satu ini mengikuti cara
berpakaian dan life style serta tingkah laku sang idola. Dia mengungkapkan
bahwa apapun dilakukannya agar bisa bertemu langsung dengan sang tokoh.
“Saya suka drama Korea karena kualitasnya lebih bagus. Alur ceritanya
juga. Jadi wajar banyak yang suka,” ucap Suyanti.
Pendapat satu pelajar dengan pelajar yang lain mempunyai perbedan. Menarik
ketika bertanya pada pelajar yang berada di lingkungan yang sejak awal tidak
pernah mengikuti drama asia. Ahmad yang tinggal di pondok pesantren mengatakan
bahwa seseorang terbiasa oleh pengaruh lingkungan.
“Karena saya berada di pesantren, saya tidak suka music dan drama semacam
itu. Toh ada hukumnya,” kata Ahmad.
Berawal dari tontonan, tren berpakaian mulai dari anak-anak, orang tua
dan pelajar ringkat SMA ikut dipengaruhi. Secara perlahan tapi pasti, kawula
muda telah meniru gaya dari apa yang dilihatnya. Semua itu tergambar dari cara
berpakaian yang tren dengan hotpen, tenktop serta pakaian serba ketat dan
minim.
Aditya Agung Pratama, mengatakan
perubahan mode condong pada kemunduran. Sementara salah seorang pelajar dari
Bantul, Roni Prasetyo mengatakan cewek memakai tenktop berpikir membuatnya
seksi, padahal sebenarnya tidak. “Jujur, aku senang melihat itu. Tapi kan yang
salah bukan aku. Toh, pandangan tidak bisa ditolak, itu tidak sengaja,” ungkap
Roni.
Hal senada diungkapkan oleh Muhammad Luthfi Mustofa. Dia mengaku suka
melihat cewek berpakaian seksi. Namun justru itu yang menggoda iman.
Pengajar bahasa Inggris dari SMA N 1 Jetik Bantul, Dra. Rini Kuswaryati,
M.Pd, mengatakan setiap siswa perlu melihat lingkungan bermainnya dengan siapa
saja. Bukan berarti melarang dan pilih-pilihi, sekedar memastikan tidak salah
bergaul. Bermain dengan siapapun itu yang terpenting mempunyai batasan dan
komitmen. “Menyoal pakaian, sebaiknya orang Indonesia ya berpakaian sewajarnya.
Tidak perlu mengikuti tren yang sifatnya negative,” tegas dia.
Sementara itu, guru Bimbingan Konseling, Sri Wahyuni menyatakan seorang
anak sekalipun itu pelajar SMA juga membutuhkan support penting dari orangtua. Hal ini penting sekali. Seperti tren
baju yang sebenarnya sudah mulai mengkhawatirkan. “Mengkhawatirkan ketika baju
yang digunakan itu tidak aman bagi pemakaianya. Jadi di sini bukan seorang
pengajar guru saja yang terlibat, tetapi melibatkan banyak orang,” katannya.
Elisa & Risa
Di terbitkan Tabloid BIAS Edisi 7/Tahun XVI/2011
Bergaya Dari Menonton
Reviewed by elisa
on
Monday, July 06, 2015
Rating:
No comments: